Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

iHaqi Nasyid: Bosas hingga Keroncong untuk Nasyid

Kompas.com - 18/07/2013, 15:11 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Bagi para personel proyek musik iHaqi Nasyid, yang terdiri dari Erick Yusuf (bas), Dany "Java Jive" (vokal), Rida "mantan RSD" (vokal), Zaki "4Peniti" (gitar), Ruli Handiman "DMC" (gitar), Aria Baron (gitar), Reza "KSP" (perkusi), dan Remy Ramadhan (keyboard), musik nasyid bukan melulu gambus. Mereka memilih bosas hingga keroncong untuk  lagu-lagu nasyid yang mereka bawakan.

"Insya Allah saya dan kawan-kawan menawarkan alternatif bahwa nasyid bisa seperti ini lho. Selama ini orang berpikir nasyid selalu dengan gambus dan musik Timur Tengah, tapi ternyata nasyid bisa diaransemen dengan musik apa pun," terang Erick dalam program Live Streaming AQM Movie di SAE Institut, fX Plaza, Jakarta Selatan, Rabu (17/6/2013) malam.

Untuk lagu "Alhamdulillah", yang menjadi single pertama dari album iHaqi Nasyid 3, Erick dan rekan-rekan satu proyek musiknya mengemas lagu sarat dakwah tersebut menjadi lebih manis dengan aransemen pop. Lirik lagu itu berbahasa Indonesia, sementara doa dalam lagu tersebut  tetap dalam bahasa Arab. "Ada campuran bahasa Arab dan Indonesia," kata Erick.

Untuk lagu lainnya, "Istighfar", yang liriknya tentang bertaubat, iHaqi memilih musik bosas.

"Kali pertama saya dengar lagu ini, saya bilang, 'Ini nasyidnya sebelah mana, karena musiknya bosas.' Saya langsung mau karena ini untuk dakwah juga," cerita Dany.

"Lagu 'Istighfar' ini memang tepat sekali, lagu tentang pertaubatan. Awal saya ketemu dengan Kang Dany, lagu ini cocok betul, supaya orang-orang tahu Kang Dany benar-benar taubatan nasuha (taubat yang sungguh-sungguh)," timpal Erick.

Setelah pop dan bosas bisa menggantikan gambus dalam nasyid, selanjutnya iHaqi memilih keroncong dan lirik dalam bahasa Sunda untuk lagu "Tombo Ati". "Karena kami semua orang Sunda, ya kami ubah liriknya ke bahasa Sunda. Tapi, judulnya tetap 'Tombo Ati', bukan 'Ubar Hate'," terang Dany.

Dengan aransemen yang modern, iHaqi berharap lagu-lagu mereka mainkan tersebut bisa membawa pesan positif bagi setiap pendengar. "Daripada dengar musik lain, nah ini alternatifnya, kami kedepankan nasyid. Dan, salah satu yang diajari (almarhum) Kang Harry Roesli itu, jangan fanatik sama satu genre," kata Erick mengingat masukan dari pemusik kawakan yang telah tiada itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau