LONDON, KOMPAS.com — Kabar persalinan Kate Middleton telah menyedot perhatian dunia. Sejumlah media massa sejak tiga pekan lalu mulai getol menyiarkan kabar rencana persalinan itu, mulai dari liputan langsung televisi di pintu rumah sakit hingga Istana Buckingham.
Selama tiga minggu, fotografer dari seluruh penjuru dunia bahkan telah berkemah di luar Rumah Sakit St Mary di London Barat, menunggu kelahiran anak pertama Pangeran William dengan Kate Middleton (Catherine, Duchess of Cambridge), yang akan berada di garis ketiga takhta kerajaan bila laki-laki. Harapan terwujud karena sang bayi lahir laki-laki.
Begitu Kate (31) dilarikan ke rumah sakit sekitar Senin pagi lalu, stasiun televisi dan situs-situs berita dari Amerika Serikat (AS) hingga Australia mengeluarkan artikel dan rangkaian gambar setiap aspek yang memungkinkan untuk dibahas, mulai dari nama hingga jenis kelamin untuk sang ahli waris Ratu Elizabeth II, kemudian Pangeran Charles dan Pangeran William.
Seorang ahli sejarah monarki dari Universitas Boston, Arianne Chernock, mengatakan, kelahiran keluarga kerajaan memang selalu menyedot perhatian.
Kelahiran Pangeran William pada 1982 juga menjadi satu dari 10 berita sampul terpopuler majalah People. "Yang membedakan kali ini adalah media telah bertransformasi dalam waktu beberapa dekade terakhir ini dan hadirnya pengoperasian sosial media, seperti Twitter, telah memperbesar kecenderungan rasa ingin tahu," kata Arianne kepada Reuters.
Persiapan menuju hari kelahiran yang dijuluki "Great Kate Wait" atau penantian besar Kate telah menghasilkan bertumpuk-tumpuk cerita pada setiap aspek kejadian di kerajaan tahun ini.
Koran-koran memberi nasihat Kate untuk makan kari pedas atau stimulasi puting guna mempercepat kelahiran.
Beberapa situs koran Inggris menyiarkan liputan langsung pintu utama di sayap privat Lindo di mana Kate diduga akan melahirkan dengan William di sampingnya.
Namun, para fotografer ketinggalan kedatangan Kate pada Senin sebelum pukul 05.00 GMT atau sekitar pukul 12.00 WIB karena pasangan William-Kate menggunakan mobil biasa dan lewat melalui pintu samping.
Pangeran William (31) terkenal sangat menghargai privasi diri dan istrinya Kate, setelah tewasnya sang ibunda, Putri Diana, gara-gara kecelakaan mobil akibat kejaran Paparazzi di Paris pada 1997.
"Tidak dapat dipercaya, saya telah berkemah 13 hari di sini, saya sedang berjaga shift malam dan tidak ada indikasi kejadian apa-apa," kata seorang fotografer lepas asal Jerman, Ki Price, yang frustrasi.
Mark Stewart, fotografer spesialis kerajaan, mengatakan bahwa besarnya jumlah ketertarikan media pada pasangan tersebut luar biasa.
"Ini adalah kejadian paling besar yang pernah saya saksikan pada acara-acara kerajaan dengan datangnya media dari seluruh penjuru dunia. Ini menunjukkan betapa pasangan William-Kate sudah menjadi fenomena global," kata Mark.
Awak media televisi mancanegara juga bersaing menyiarkan berita terkini saat temperatur udara di London sedang panas-panasnya, 33 derajat celsius, gelombang panas paling panjang dalam tujuh tahun terakhir di Inggris.
Para penggemar kerajaan terlihat pula berkemah di luar rumah sakit dengan hiasan bendera-bendera Union-Jack. Mereka dengan riang gembira diwawancarai awak televisi dari China hingga Australia.
"Saya bangga menjadi orang Inggris dan saya katakan Tuhan memberkati keluarga kerajaan, khususnya untuk saat ini, Katherine," kata pensiunan koki, John Loughrey (58).
Seorang reporter Reuters yang sedang mengantar istrinya check-up di RS itu mengatakan para suster mengeluh bahwa media telah mengambil semua lahan parkir untuk difabel dan kafetaria di RS jadi penuh sesak.
Majalah People menerbitkan foto bayi palsu pertama dengan gambar Pangeran William, Kate, dan Ratu Elizabeth terlihat sedang gantian menggendong bayi.
Bahkan, koran beraliran "kiri" Inggris, Guardian, menerbitkan sederetan artikel tentang kelahiran bayi kerajaan meski situs mereka tetap memberikan opsi tombol republikan di lamannya guna menyaring berita-berita soal "Royal Baby".
"Saya sudah coba menekan tombol republikan dan saya harus menyampaikan terima kasih saya, kalian luar biasa, saya harap ini berlangsung selamanya," kata salah seorang pembaca Guardian dalam komentarnya di surat elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.