JAKARTA, KOMPAS.com -- Keakraban dan kehangatan langsung terasa di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Jumat (23/8/2013) ketika grup band KLa Project yang terdiri dari Katon Bagaskara (vokal), Lilo Romulo (gitar), dan Adi Adrian (piano dan keyboard) menyapa sekitar 3.000 penonton konser "KLa Project 25 Years: The Glamorous Electronic Journey".
Aroma nostalgia pun begitu kental ketika KLa Project menggelindingkan "Tinggal Sehari", "Hey", dan "Menjemput Impian".
"Terima kasih buat yang sudah dengerin KLa dari umur empat tahun, dan sekarang jadi (sudah berusia) 21 tahun. Terimakasih juga yang sudah setia dengerin KLa 25 tahun ini," sapa Katon yang disambut dengan nyanyian Lilo untuk lagu "Romansa".
Sesuai tajuk "KLa Project 25 Years: The Glamorous Electronic Journey", aransemen musik elektro sentuhan Adi pada keyboard, hammond organ, dan synthesizer miliknya seakan menjadi bumbu utama lagu-lagu "Bahagia Tanpamu", "Baiknya", dan "Sudi Turun ke Bumi" yang kini bertempo cepat hingga penonton betah dibuatnya. Apalagi, tata cahaya berwarna-warni terus memancar memanjakan mata.
"Terimakasih bisa terus menyimak, dari awal kami selalu terpancing membuat lagu bernuansa tekno. Dan malam ini kami bisa merasakan awal kami mencipta lagu KLa," ujar Katon. "Buat yang belum mengenal lagu KLa, mungkin bisa menyimak lagu KLa yang bernuansa elektro. Elektro adalah dunia masa depan, anda lah bagian dari KLa Project," lanjutnya sebelum Adi memainkan piano klasik secara solo pada bagian intro "Jiwa Merapuh".
Meski bermain dengan aransemen baru, beberapa musik KLa Project tetap dipertahankan keaslian warnanya, seperti pada lagu "Waktu Tersisa", "Terpurukku", dan "Yogyakarta" yang melengkapi selusin lagu persembahan Katon, Lilo, dan Adi.
"Terimakasih banyak, kami ambil napas dulu. Sebagai pengganti, karena kami enggak kuat main sejam lagi, jadi kami bagi-bagi snack. Kayak pesawat telat," kata Lilo berbumbu canda sesaat "Rahasia Semesta" digelindingkan.
Lagu-lagu KLa Project lainnya, "Kidung Mesra", "Cinta Bukan Hanya Kata", "Meski Telah Jauh", "Semoga", "Satu Kayuh Berdua", "Prahara", "Lagu Baru", "Tak Bisa ke Lain Hati", dan "Tentang Kita" terus membuat penonton koor bernyanyi bersama hingga ke akhir pertunjukan.
Namun, mereka seakan belum rela pertunjukan usai dan meminta KLa Project untuk memberikan lagu pamungkas "Anak Dara", dan "Gerimis" sebagai perpisahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.