Lagu "Laskar Pelangi", yang dimainkan secara akustik dengan petikan ukulele dari Rama, dan harmonisasi permainan gitar Ariel, dipilih membuka Konser Tanpa Batas. Giring berhasil membuat para penggemar Nidji bernyanyi bersama bak melantunkan lagu kebangsaan. Akhirnya, waktu yang ditunggu tiba. N.E.V dikenalkan Nidji setelah "Laskar Pelangi".
"Bersyukurnya sudah (mengacu ke lirik lagu 'Laskar Pelangi'). It's time to party...," seru giring diikuti permainan synthesizer oleh Run-D. Tanpa jeda Nidji mengelindingkan "Heaven", "Shadows", "Ku Takkan Bisa", "Di Atas Awan", "Victory", dan "Disco Lazy Time" dalam versi disko elektronik. Lagu-lagu itu hidup dari bunyi-bunyian elektronik yang dicipta oleh Run-D dengan DJ set dan synthesizer-nya. Sementara itu, Adrie kebagian memberi sentuhan disko yang kuat lewat tabuhan drum yang telah digantinya dengan instrumen drum set eletronik.
Para penonton tanpa lelah terus bergoyang. Apalagi, sepasang modern dancer bergabung dengan Nidji di atas pentas untuk mengajak para penonton menari mengikuti gerakan yang dicontohkan hingga akhir pertunjukan.
"We want more," seru para penonton meminta Nidji memberi lagu bonus "Kau dan Aku", yang dimainkan dengan lebih kalem.
N.E.V dikenalkan oleh Nidji sebagai proyek musik terbaru mereka untuk keluar dari zona nyaman britpop yang biasa mereka suguhkan. Dengan musik disko elektronik, Nidji berharap para penonton bisa menikmati hal yang berbeda dari band yang sudah berusia 11 tahun itu. "Kami pengin penonton dari kami awal manggung sampai keluar itu enggak berhenti goyang," ujar Giring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.