Thor yang tidak sabaran tapi baik hati itu termasuk jagoan super yang ditunggu-tunggu kehadirannya sejak sekuel pertama Thor (2011), dan The Avengers (2012). Melalui Thor: The Dark World, Chris Hemsworth mengukuhkan penjelmaan dirinya sebagai Thor. Pada sorot mata Hemsworth sebagai Thor, masih ada kelembutan dan kerapuhan, meski tubuhnya yang diekspos begitu berotot nyata menyuguhkan kegagahan.
Kali ini, dikisahkan, kedamaian dari sembilan dunia—termasuk bumi–yang dijaga Thor terusik kekuatan gelap dari masa 5.000 tahun lalu. Saat sembilan dunia berada di garis edar sejajar, terjadi pertukaran material yang membuat kekuatan gelap itu justru menyusup ke tubuh Jane Foster (Natalie Portman), ilmuwan cantik kekasih Thor.
Menyadari hal itu, Thor segera menjemput kekasih yang sudah dua tahun tak ia jumpai, karena kesibukannya mendamaikan sembilan dunia tadi. Masalahnya, kekuatan itu telah membangunkan peri hitam yang kesaktiannya—juga pesawat tempurnya—bakal sungguh menyulitkan Thor.
Aksi laga
Berbeda dengan latar kota kecil di sekuel pertama Thor, kali ini laga final digelar lebih mantap dengan berlatar kawasan Greenwich, London. Secara keseluruhan, dibandingkan sekuel pendahulunya, film ini memang menawarkan aksi laga yang diolah lebih menarik secara visual.
Alan Taylor, sutradara yang berkiprah gemilang lewat serial televisi The Sopranos dan Game of Thrones membuktikan, ia juga piawai di layar lebar. Di sini, meski tak terlalu meyakinkan, Taylor mencoba menyisipkan fiksi ilmiah di tengah keliaran fantasi. Tak ketinggalan, pesawat tempur yang mengingatkan penonton pada Star Wars, serta pertarungan yang bercitarasa The Lord of the Rings. Bahkan, Captain America (Chris Evans) pun muncul sebagai cameo. Di sana-sini, humor diselipkan pula sebagai penyedap.
Pada sekuel pertama yang disutradarai Kenneth Branagh, sentuhan manusiawi dalam kisah superhero ini dieksplorasi pada hubungan kakak beradik Thor dan Loki (diperankan Tom Hiddleston). Kali ini cerita diawali dengan Loki yang sudah di penjara untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya—seperti dikisahkan pada Thor dan The Avengers.
Karakter Loki masih dikembangkan dan mencuri perhatian dalam Thor: The Dark World. Namun, sekuel kedua ini tidak lagi menjelaskan dendam yang mendasari keculasan Loki dan kemarahan Odin (Anthony Hopkins), raja Asgard yang juga ayah Thor dan Loki. Karenanya, tanpa menonton sekuel sebelumnya, terasa janggal teriakan Odin pada Loki, "Hak bawaan lahirmu adalah mati!"
Konflik keluarga seharusnya menjadi salah satu poin kuat dalam kisah superhero ini. Sayangnya, salah satu premis paling menarik dalam alur cerita ini justru dimentahkan di akhir film.
Di antara banyak kisah superhero yang kini sedang bertaburan di layar lebar, sebagian sukses menghibur, tetapi tak sedikit yang terperosok menjadi hiburan tak menarik. Sedikit di antara kisah superhero itu cukup dalam menggali konflik emosi untuk menyuguhkan lebih dari sekadar hiburan. Dalam kisaran ini, Thor: The Dark World tergolong cukup menghibur. (Nur Hidayati)
Thor: The Dark World
Sutradara: Alan Taylor
Pemeran: Chris Hemsworth, Natalie Portman, Tom Hiddleston, Anthony Hopkins, Rene Russo
Skenario: Christopher Yost, Christopher Markus, Stephen McFeely u Produksi : Marvel Entertainment.