Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nirina Zubir Jujur dan Sepenuh Hati

Kompas.com - 31/12/2013, 16:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Nirina Zubir dikenal sebagai artis yang selalu tampil riang. Ia juga tak lepas dari kebiasaan berpikir dan berbuat positif. Namun, untuk urusan akting, perempuan bertubuh mungil itu sangat serius. Nirina, yang punya panggilan akrab Na, sukses bermain sebagai Gwen dalam film pertamanya yang berjudul 30 Hari Mencari Cinta. Selain di film tersebut, ia juga sukses berperan di film Heart sehingga mendapat anugerah sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2006.

Nirina sadar bukan tipe orang yang betah bekerja di belakang meja. Lewat proses panjang, ia memilih berkarier di bidang seni yang memberinya rasa berbeda tatkala bisa memerankan tokoh dengan karakter berbeda-beda. Walau tak memiliki bekal pendidikan di bidang itu, toh ia mampu melakukannya.

Secara jujur, ibu dua anak dari hasil pernikahannya dengan Ernest, gitaris band Coklat itu, ingin sekali mendapat kesempatan bermain di aneka peran. Keinginannya terkabul. Ia berhasil mendapatkan peran sebagai detektif di film terbarunya, Comic 8, yang diluncurkan awal tahun nanti. "Yes, akhirnya aku mendapat peran itu," katanya riang beberapa waktu lalu.

Apa pendapat Nirina tentang aktor ataupun aktris luar negeri yang tetap setia dan fokus pada profesi mereka sampai tua. Apakah tidak tergiur untuk mencoba profesi lain yang mungkin saja menguntungkan bagi mereka?
(Lynda Widjanarko, Jakarta Selatan)

Hmm, yang bisa aku katakan, itu bagus untuk mereka he-he. Kalau buat Nirina pribadi, selama yang namanya kesempatan ada di depan mata, kenapa tidak mencobanya? Selama langkah itu bisa dipertanggungjawabkan. Itu soal pilihan sih.

Kebetulan, kalau Nirina suka sekali eksplorasi. Dunia seni itu luas sekali. Kesempatan tidak datang dua kali dan juga tidak datang ke setiap orang, ya kan? He-he-he.

Apakah yang membuat Anda tertarik bermain film dan bagaimana Anda mengawalinya?
(Robertus Theo Elno Respati, Surabaya)

Yang membuat Nirina tertarik main film adalah Na bisa "liburan karakter"-nya, he-he-he. Karena, menjadi orang yang di depan layar sering kali distereotipkan oleh orang-orang yang biasa melihat kami, para pemeran. Nah, di situlah film benar-benar membuat Na bisa jadi orang atau karakter lain. Dan, hal itu rasanya luar biasa.

Bagaimana cara Nirina Zubir menjadi orangtua yang baik di tengah-tengah tuntutan shooting yang padat? Bagaimana suami Mbak menanggapi kesibukan Mbak di tengah-tengah dunia entertainment?
(Rammen Andino Sinaga, Pancing, Medan, Sumatera Utara)

Hai Rammen, menjadi orangtua yang baik adalah tujuan utama Nirina dan juga Ernest. Caranya? Nah itu dia tuh.... Na sih enggak menjadikan itu suatu beban karena kata baik aja kan relatif ya buat setiap orang.

Jadi Na sih jalanin setiap hari seperti itu hariku yang terakhir. Jadi semua kulakukan semaksimal mungkin. Untungnya suami juga sangat mendukungku. Dengan ridhlo suami, Na bisa menjalankan hal-hal dengan lancar dan nikmat. Buat Na sekarang ini, hidup adalah mengenai ridhlo suami dan tentu saja juga orangtua.

Siapa saja artis panutan dalam berakting baik dalam dan luar negeri?
(Ferry Dwi Fitrianto, xxxx@gmail.com)

Kalau mengenai akting Na enggak punya panutan khusus sih. Soalnya, takut malah jadi ngikutin mereka. Kalau buat berakting, yang paling Na junjung tinggi adalah kejujuran dan sepenuh hati.

Dengan menjadi selebritas terkenal di Indonesia, apa yang ingin sekali Kak Na persembahkan untuk negeri kita tercinta ini?
(Mita Juniar Wulansari, Bekasi)

Na masih punya cita-cita yang belum tersampaikan, yaitu suatu hari membuat film dengan cerita keren yang mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia dan menyuguhkannya kepada dunia internasional. Doain yaa....

Nirina dikenal sebagai anak seorang diplomat, apa saja suka-dukanya menjadi seorang anak diplomat? Negara mana yang paling berkesan yang sempat menjadi tempat tinggal Anda dalam waktu lama? Bahasa mana yang paling susah untuk dikuasai atau dipelajari?
(Robbikal Muntaha Meliala, Depok, Jawa Barat)

Sukanya sudah pasti karena Na mendapatkan kesempatan untuk hidup dan bertumbuh dewasa di negara orang dengan segala kultur dan cara pandang yang berbeda. Jadi setiap negara Na pernah tinggal itu Na suka semua (Madagaskar, Turki, Hongkong, kota Beijing, dan Marseille). Karena, semua itu sangat-sangat membuat Na menjadi orang yang "kaya" akan informasi dan berpola pikir.

Dukanya? Yaa Na termasuk orang yang berpola pikir setengah-setengah. Maksudnya bule bukan, Indonesia juga enggak maksimal... dan bahasanya plintat plintut..., ha-ha-ha-ha. Tapi, Na menikmati kekurangan itu sih. Dan, itu juga yang membuat Na seperti sekarang ini. Satu hal lagi, kalau mau reuni dengan teman kecil... berat diongkos! Ha-ha-ha....

Bahasa yang sulit dipelajari dan dikuasai menurut Na bahasa Turki. Enggak nempel-nempel di kepala.

Peran apa yang ingin Nirina mainkan yang sampai saat ini belum kesampaian?
(Indri Hapsari Tiaryani, Yogyakarta)

Banyaaak sekali peran yang Na inginkan. Contohnya memerankan tokoh penting bersejarah. Peran antagonis, psycho, dan juga memerankan film yang shooting-nya berpergian ke negara-negara orang. Hi-hi, itu sih dari hati yang paling dalam karena suka traveling banget.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau