"Sekarang Manado pembangunannya lagi pesat sekali. Di daerah Boulevard sana sudah banyak sekali dibangun mal-mal," kata Monita kepada Kompas.com dalam wawancara per telepon di Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Monita prihatin karena pembangunan yang pesat itu tidak diimbangi dengan penyediaan kawasan resapan air. "Pembangunan mal pasti mengurangi resapan air, alam juga jadi rusak. Makanya, air sampai masuk kota," katanya lagi.
Di tengah dukanya untuk Manado, Monita bersyukur keluarganya di sana tak terkena banjir.
"Keluarga saya ada di Tondano sama di Lagoon. Itu daerahnya perbukitan, dataran tinggi. Puji Tuhan mereka selamat, tapi kata mereka akses untuk ke Kota Manado terputus karena banjir," jelasnya.
Meski tak bisa berbuat banyak, Monita mengaku berdoa untuk Manado. "Ya, saya ikut berduka untuk Manado. Dalam keadaan seperti ini, kalau ke sana enggak bisa berbuat banyak juga, untuk apa," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.