Selintas, para pengunjung kafe yang berada di kawasan Princeton University dekat downtown pertokoan kampus tersebut tampak santai dan biasa. Padahal, mereka merupakan mahasiswa dan dosen dari Princeton University, sebuah universitas yang masuk jajaran universitas paling terkemuka di seluruh dunia. Bahkan, pada 2014, Princeton menduduki peringkat pertama sebagai universitas terbaik versi US News Magazine.
Menjelang akhir Januari 2014, tiba-tiba nama Indonesia muncul di kafe itu, lewat pamflet pengumuman yang ditempel dekat kasir maupun dalam diskusi para pengunjung. Lalu, kira-kira 40 pengunjung tampak duduk teratur mengelilingi panggung kecil yang disediakan khusus.
Pada 24 Januari 2014 Malam waktu setempat, tampil gitaris Indonesia I Dewa Gede Budjana, yang bermain bersama gitaris Uruguay Beledo. Budjana--yang datang ditemani oleh Leonardo Pavkovic, Produser Moonjune Records di New York, yang mengontrak Budjana--menyuguhkan lagu-lagu ciptaannya dari album Joged Kahyangan dan album Dawai in Paradise. Konser tersebut merupakan konser tur solo pertama Budjana di AS untuk promosi kedua album itu, yang dirilis di AS oleh MoonJune Records, sekaligus kegiatan jumpa penggemar.
Kalau pada konser-konser sebelumnya Budjana naik panggung bersama bandnya, GIGI, atau grup Dwiki Dharmawan World Music, kali ini Budjana tampil sebagai gitaris solo. "Ini baru pertama kali saya tampil sendiri di Amerika, apalagi langsung bermain duet dengan gitaris Beledo. Tahun depan saya ingin kembali ke Amerika, tapi bersama grup musisi Indonesia," ujar Budjana usai tampil.
"Saya juga heran, ada penonton yang datang jauh-jauh dari kota lain seperti Baltimore atau Philadelphia, cuma untuk menonton konser ini," tambahnya ketika diwawancara oleh VOA Indonesia.
Para penonton dibuat terkesima dengan keterampilan dan kecepatan alternate picking pada gitar semi elektrik yang dimainkan oleh Budjana. Diikuti dengan gaya arpegio untuk chord "miring", Budjana terus berimprovisasi tanpa batas. Sementara itu, Beledo mengimbangi dengan teknik yang sama dan sesekali dengan tapping alias teknik khas pemusik Latin yang sering digunakan untuk mengiringi tari.
"He is a good musician, I like playing with him," kata Beledo memuji Budjana.
Konser duo itu ditutup dengan lagu "Malacca Bay" dari album Dawai in Paradise. Para penonton tidak henti bertepuk tangan dan, sesudahnya, meminta berfoto bersama dan tanda tangan Budjana. Seorang penggemar bahkan mengundang Budjana dan kru untuk bersantap bersama di rumahnya sebagai wujud apresiasinya terhadap karya Budjana.
Perjalanan Budjana ke AS kali ini, selain untuk tampil di Princeton dan Brooklyn, juga untuk menjalani rekaman album solo terbarunya dan menjadi tamu dalam salah satu siaran radio 889 FM, New York. (Naratama/VOA Indonesia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.