The Miracle manggung dengan formasi Chemmy (vokal), Yessi (keyboard), Faisal (gitar), dan Putra (drum). Penampilan mereka dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mereka buka dengan "The Glass Prison".
Para penonton, yang jumlahnya puluhan saja, duduk santai di area menonton di hadapan The Miracle.
"Jarang-jarang nih, kita main tapi yang nonton duduk. Boleh enggak sih ke depan? (berdiri dekat bibir panggung)" ujar Yessi di pentas.
Rata-rata penonton agaknya sudah mengenal The Miracle, yang dibentuk pada 2001, dan DT, yang lahir pada 1985. Mereka memberi sambutan hangat, dari ikut menyanyi hingga meminta lagu tambahan, atas sajian The Miracle dalam pertunjukan gratis itu. Mereka pun dengan para personel The Miracle saling melempar canda secara akrab.
Sesudah "The Glass Prison", pementasan berlanjut dengan "Another Day". Aransemen musik untuk lagu tersebut diremajakan oleh The Miracle.
"Beat kami ubah sedikit, habis tua banget kayaknya. Bikin muda sedikit, mudah-mudahan tahun depan bisa ada di Java Jazz, JKT48 aja bisa masuk," tutur Yessi berbumbu sindiran terhadap tampilnya idol group JKT48 dalam Java Jazz Festival 2014, 1 Maret lalu di Jakarta.
Suguhan lain The Miracle dalam sesi pertama adalah "I Walk Beside You" dan lagu yang menjadikan DT nomine untuk kali pertama dalam Grammy Awards, "On the Backs of Angels".
Dalam sesi kedua, The Miracle memasukkan horn section dalam menyajikan lagu-lagu DT.
"Biasanya penonton berekspetasi begitu, karena show Dream Theater sama dengan yang di CD. Padahal, cover (version) tidak selalu begitu," terang Yessi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.