"Sepanjang film gue nangis, enggak tahu kenapa. Rasa campur aduk, rasa bangga, semua saya tahu perjuangan suami saya dan yang lain, sakit-sakit, patah tulang, kurang tidur, kurang makan, perjuangannya luar biasa," tutur Audy.
Tutur Audy pula, ketika shooting film tersebut pada 2013, ia tengah mengandung anak pertamanya. Ketika Iko pulang dari lokasi shooting, ia sering mendapati luka pada tubuh Iko.
Pengorbanan Iko itu, menurut Audy, mendapat imbalan yang setimpal. Banyak pihak, tak terkecuali media asing, memuji film tersebut dan permainan Iko.
"Saya rasa, dengan mendapatkan apresiasi luar biasa, itu worth it. Sebagai orang Indonesia harus lebih apresiasi lagi. Kalau luar negeri seperti itu, kenapa kita enggak," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.