Ovy /rif Antar Anak Bikin Tato

"Dia suka mengacak-acak lemari saya untuk nyari baju yang mau dipakai ke acara," ucap Ovy, Selasa (6/5/2014), di acara peluncuran produk kacamata di Jakarta.

Axel juga suka memakai sepatu dan aksesori papanya.

Ovy sendiri tidak keberatan dengan kebiasaan Axel. Soal menata penampilan agar nge-rock, Ovy bahkan suka berkonsultasi dengan Axel. Kata Ovy, Axel paling senang memberi masukan tentang rambut kepada Ovy.

Menurut Ovy, rambut merupakan bagian penting dari penampilan yang menjadi fokus perhatian Axel.

"Dia hobi gonta ganti gaya rambut," kata Ovy.

Ayah-anak ini sama-sama berprofesi sebagai gitaris rock, dan Axel sudah punya grup band sendiri. Terkadang, mereka berdua manggung bersama. Axel juga beberapa kali main film.

Axel mulai mengikuti jejak penampilan sang ayah sejak dia masih duduk di bangku SMP. Pada waktu itu, ia mulai memakai anting-anting sebelah serta memanjangkan rambut. Hasilnya, Ovy dipanggil kepala sekolah karena anaknya dianggap berandalan.

"Waktu mereka lihat penampilan saya sendiri nge-rock, para guru bingung mau omong apa," kenang Ovy yang memiliki banyak tato di kedua lengannya.

Ovy dengan bijaksana tetap melarang Axel tampil dengan anting dan rambut panjang di sekolah. Di luar itu, ia membebaskan. Ketika Axel mulai ingin menato tubuhnya saat ia masuk SMA, Ovy pun bingung lagi.

"Saya minta dia memikirkan gambar tato apa yang diinginkan selama satu tahun. Tato itu permanen. Kalau dia bosan, kan, udah enggak bisa dihapus," kata Ovy yang memakai cara itu untuk mengulur waktu agar Axel lulus SMA lebih dulu, sehingga bisa bebas dari aturan sekolah yang ketat.

Ketika Axel akhirnya meneruskan SMA homeschooling, Ovy mengizinkan Axel menato tubuhnya. Ia harus menepati janjinya kepada Axel.

"Saya sendiri yang mengantarkan dia ke tempat tato," ujar Ovy. (Lusiana Indriasari)