"Ini pelajaran buat wanita Indonesia, karena ini mengisahkan perempuan yang sangat menyayangi keluarga, menghormati orang, menghormati suami," kata Riahna mengenai film yang diproduksi oleh Oreima Films itu dalam wawancara di lokasi shooting 3 Nafas Likas, Jalan Avros, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, Jumat (30/5/2014).
Likas, yang merupakan istri dari pejuang kemerdekaan Jenderal Jamin Gintings, dikisahkan sebagai seorang perempuan Karo yang pada masa kecilnya sempat dilarang bersekolah. Keinginan kuat Likas untuk bersekolah dinilai oleh Riahna merupakan hal positif untuk ditiru.
"Ibu Likas atau ibu saya, dia dulu sempat enggak boleh sekolah sama orangtuanya. Tapi, dia punya keinginan untuk sekolah seperti saudara-saudara laki-lakinya. Jadi, film ini sekaligus mengingatkan orang Batak yang masih patrilineal ya. Ini sentilan juga, supaya anak perempuan bisa bikin keluarga itu berharga," kata Riahna lagi.
Film yang digarap oleh sutradara peraih Piala Citra 2013, Rako Prijanto, dan penulis naskah Titien Wattimena itu diharapkan bisa mengenalkan tokoh kemerdekaan lainnya dari Sumatera Utara.
"Ide awalnya, karena tahun ini ulang tahun ke-90 ibu kami, Ibu Likas. Tapi, saya lihat banyak film hanya perjuangan laki-laki. Memang ada Kartini dan Cut Nyak Dhien, tapi sudah lama sekali. Jadi, saya mau menunjukkan, orang Sumatera juga ada yang bisa maju seperti Kartini. Kartini menulis, tapi ini dia (Likas) memang maju dalam peperangan, berjuang secara fisik," jelas Riahna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.