Leitte tampil lebih dulu di panggung berbentuk kelopak bunga merekah untuk memanaskan suasana, sebelum Pittbull dan JLo muncul dari lubang berbentuk lingkaran yang bisa terbuka dan tertutup di tengah lantai panggung. Lagu yang mereka bawakan secara umum mendapat sambutan hangat dari para penonton, meski terdengar juga seruan yang mengekspresikan kekurangsukaan ketika JLo menyanyi pada bagian solonya dalam lagu tersebut sembari bergoyang samba.
Namun, tata sound tidak sepenuhnya bagus. Vokal Pitbull tenggelam oleh bunyi perkusi pengiring yang dimainkan secara live oleh satu grup pemusik Brasil.
Sambutan meriah dari para penonton terdengar lagi ketika lagu tersebut berakhir.
Leitte, yang mengenakan leotard biru berkilau, beraksi sebagai penyangga penampilan itu di hadapan para penonton, mengingat lagu tersebut oleh publik telah dinilai kurang Brasil dan kurang layak untuk Piala Dunia. Di panggung, Leitte beraksi seperti pemandu sorak untuk membuat para penonton memberi sambutan meriah.
Pada 8 Juni 2014, FIFA, penyelenggara Piala Dunia, mengumumkan bahwa JLo tidak akan tampil dalam Piala Dunia 2014, karena masalah produksi pertunjukan tersebut. Namun, kemudian, JLo menegaskan bahwa ia tetap akan tampil.
Ketika "We Are One"s dirilis, pada tahun ini juga, media sosial dipenuhi kritik bahwa lagu tersebut kurang Brasil dan kurang layak untuk Piala Dunia. Video lagu itu di YouTube mencetak lebih dari 75 juta view. Selain itu, menurut Nielsen Soundscan, lagu tersebut terjual lewat 91.000 unduhan berbayar.
Dalam acara pembukaan Piala Dunia 2014, yang berlangsung kira-kira 25 menit, dihadirkan pula musik Brasil dari berbagai daerah di negara itu, yang disertai aksi dari para penari dengan kostum daerah dan para penampil capoeira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.