Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Baru Sekali Pakai Baju Nazi, Ahmad Dhani Heran Kenapa Sekarang Dipersoalkan

Kompas.com - 26/06/2014, 00:19 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Artis musik Ahmad Dhani (42) tak menyangka kostum yang dia pakai dalam video lagu kampanye "Prabowo-Hatta: We Will Rock You" menuai kontroversi. Sebelum masa kampanye Pemilu Presiden 2014 ini, dia merasa tak pernah dipermasalahkan ketika mengenakan kostum yang sama.

"Enggak tahu kenapa baru saat ini dipermasalahkan. Saya punya seragam-seragam militer itu sudah lama, kenapa baru sekarang dimasalahin. Kalau fashion militer, itu saya dari dulu. Siapa yang enggak tahu?" kata Dhani di sela konser Battle Royale, di Studio IV RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (25/6/2014) malam.

"Sebenarnya saya itu punya banyak baju seragam militer ya. (Seragam militer) Nazi ada dua, Amerika ada dua, terus Navy, terus ada lagi, terus yang Italia yang hilang itu," lanjut Dhani. Pada masa awal kemunculannya bersama Dewa 19, Dhani mengaku sempat memakai seragam militer Italia.

"Yang Nazi itu juga pernah dipakai di (klip video) Immortal Love Songs. Kalau di-search (video) Immortal Love Songs itu, juga ada saya pakai baju (Nazi) itu," lanjut Dhani.

Sebelumnya, pakaian Dhani di video lagu untuk mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tersebut mendapat sorotan dari media asing.

Media online berbahasa Jerman, Spiegel, misalnya, menulis bahwa baju yang dikenakan Dhani sangat mirip seragam petinggi militer Nazi, Heinrich Himmler. Kecaman pun berdatangan menyusul pemunculan berita tersebut.

Bukan soal ideologi

Saat pembuatan klip video kampanye untuk pasangan Prabowo-Hatta tersebut, Dhani mengaku sama sekali tak berencana memakai kostum ala Nazi. "Ya mungkin waktu shooting klip itu sudah enggak kepikiran lagi, dibawa sama asisten saya, wardrobe bawa banyak, yang itu saya pakai saja. Sudah enggak ada tendensi apa-apa. Ya kebetulan pakai yang ini," ujar Dhani.

Meski demikian, Dhani sadar kondisi politik di tengah masa kampanye pemilu presiden saat ini memang sangat sentisif. "Terus suasananya juga serba salah, suasana serba saling menyalahkan. Jadi, kita harus paham bahwa suasananya sangat politis," ujar dia.

Dhani bahkan berani bersumpah bahwa dirinya bukanlah penganut ideologi fasisme. "Ini tidak ada permasalahan dengan ideologi, ini murni fashion saja," tekan Dhani. Dia berkeyakinan, media barat pun pasti tahu bahwa dia pluralis sejati.

"Mungkin ada pers yang bisa dibayar buat mengeruhkan suasana atau menjatuhkan elektabilitas capres tertentu," duga Dhani. Dia pun mengatakan, kemungkinan, dia tak akan lagi memakai kostum Nazi tersebut. "Ya enggak ya kayaknya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau