Caca memulai penuturannya dengan berkisah tentang kepindahannya dari rumah orangtuanya di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, ke sebuah apartemen di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan.
"Saya sudah pindah di Apartemen Casablanca. Hari ketiga (tinggal di sana), keluarga tidak welcome dengan keinginan saya untuk pindah rumah. Jadi, mereka agak-agak khawatirlah, worry," kata Caca dalam rekaman audio yang diperdengarkan kepada para peliput di kantor OC Kaligis, di Kompleks Majapahit Permai, Blok B, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).
Sadar bahwa dirinya ditentang oleh keluarganya, Caca berusaha mengajak berbicara mereka untuk meyakinkan bahwa ia baik-baik saja selama tinggal sendiri di apartemen itu. Namun, lanjut Caca, pihak keluarganya merasa kurang yakin dan menganggapnya masih mengalami gangguan jiwa.
"Walaupun saya sudah ajak ketemuan dan bilang baik-baik di depan mama dan adik-adik, tapi mereka tetap masih yakin Caca itu sakit sesuai keyakinan mereka. Mereka juga tahu kalau aku sudah enggak minum obat selama tiga bulan, which is sebenarnya, pada kenyataannya, aku baik-baik saja," ujar Caca.
"Aku tidak menunjukkan sikap atau perbuatan yang membahayakan orang lain atau apalah yang orang bilang penyakitnya kumat. Sama sekali tidak seperti itu. Tapi, keluarga malah enggak mau ngerti," sambung Caca.
Selanjutnya, Caca menyampaikan kronologi kejadian yang dialaminya pada 26 Juli 2014.
"Tanggal 26 (Juli 2014) pagi, waktu saya mau ke (mal) Kota Kasablanka, sama manajer saya, sama anak saya juga, soalnya Sienna mau ketemu sama ayahnya. Pokoknya, hari itu jatahnya ayahnya mainlah. Tapi, tiba-tiba di basement ada cowok bapak-bapak nahan mobil kami," kisah Caca.
"Saya ngeluarin muka saya lewat jendela mobil, kan yang nyetir manajer saya, Sandy. Saya bilang, 'Saya mau jalan, Pak, Bapak siapa? Kok dia berani banget ngalangin saya. Saya turun dari mobil lalu nanya ke dia, apa maksudnya, dia polisi atau apa. Saya ini sudah dewasa, sudah 25 tahun," kisah Caca lagi.
Namun, ternyata, pria yang menghalanginya tersebut adalah seorang polisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.