Sejak didirikan tahun 1996, Navicula konsisten "menggebuk" para penguasa dan juragan yang merusak Tanah Air demi kepentingan bisnis dan mengorbankan kepentingan rakyat.
"Kami sudah sejak tahun 1996 turun ke lapangan. Datang ke lokasi yang alamnya dirusak atau tinggal bersama penduduk lokal untuk tahu problem mereka," kata Robi, vokalis Navicula yang berambut gondrong.
Navicula lahir dan besar di Bali. Setelah mengalami pergantian personel beberapa kali, band ini kini digawangi oleh Robi (vokal dan gitar), Dankie (gitar), Made (bas), dan Gembull (drum).
Grunge dipilih karena aliran musik ini paling banyak memengaruhi para personel band sejak mereka SMA.
Mereka memilih grunge yang identik dengan anti kemapanan sebagai media penyampai pesan. Lirik-lirik dalam lagu lebih banyak ditulis oleh Robi yang juga aktif dalam organisasi sosial di Bali, terutama terkait isu ekologi.
Menurut Robi, Navicula bisa dibilang sebagai jurnalisme yang memanfaatkan musik untuk mengangkat isu lingkungan dan sosial. Sejak dua tahun lalu, mereka aktif mendukung gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa Bali. (Lusiana Indriasari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.