Menurut Ayu, pemuda-pemudi di Indonesia harus menyatukan perbedaan di segala aspek. Perbedaan seharusnya tidak menjadi pemicu masalah dalam kehidupan bernegara.
"Sumpah Pemuda adalah pekerjaan rumah dari pendahulu kita. Kan bunyinya berbahasa satu, bahasa Indonesia. Kalau menurut saya, kita semakin ke sini sebagai orang Indonesia harus ngilangin perbedaan. Jangan karena ada perbedaan jadi gontok-gontokan," ujar Ayu dalam wawancara usai shooting sebuah acara musik di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (28/10/2014).
"Mulai dari perbedaan pikiran, perbedaan latar belakang, kita harus melihat masalah dengan mata terbuka," lanjut dia.
Perempuan kelahiran 7 September 1984 ini menilai pemuda-pemudi Indonesia sudah semakin bisa menyuarakan opininya, terutama dalam dunia politik.
"Bagus, di dunia politik, relawan banyak bermunculan. Rakyat tuh sekarang juga bisa menggerakkan dan bersuara dalam dunia pemerintahan kita," jelasnya.
Ayu berharap jika makna Sumpah Pemuda sebagai pemersatu bangsa dapat menjadi pegangan muda-mudi Indonesia. "Maknanya melekat di nadi, yang penting kita sebagai putra-putri bangsa Indonesia harus bisa membanggakan Indonesia di mana pun," ujarnya.
"Untuk seluruh pemuda-pemudi Indonesia, banggakan Indonesia dengan bersatu. Jangan tercerai-berai, kalau cerai mahal. Kalau enggak salah surat cerai itu Rp 600.000," canda Ayu. (Benedictus Gemilang Adinda)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.