Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Babad Tanah Jawa" Padukan Sejarah, Temuan, dan Mitos

Kompas.com - 26/11/2014, 17:36 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk mengobati kerinduan pemirsa terhadap cerita-cerita legenda Tanah Air, sutradara Jiwo Kusumo sengaja mengemas megasinetron Babad Tanah Jawa dengan perpaduan unsur sejarah, temuan, dan mitos.

"Babad Tanah Jawa ini diilhami dari banyak versi, baik itu legenda, penemuan artefak, dan mitos. Kami dari tim kreatif memadukan itu, sejarah dan unsur geologinya," kata Jiwo dalam jumpa pers megasinetron Babad Tanah Jawa, di lobi TVRI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014).

Selain perpaduan ketiga unsur itu, Jiwo juga melakukan riset terhadap tulisan bersejarah lainnya. "Babad Tanah Jawa ada karya Raffles (Letnan Gubernur Jawa untuk Hindia Belanda pada 1811), ada Babad Tanah Jawa versi lain," papar Jiwo.

"Mungkin di sini sinetron Babad Tanah Jawa kami padukan dengan semua versi, tentu didukung dengan riset, narasumber, teknologi, dan temuan artefak," imbuh Jiwo.

Untuk menggarap cerita ini ke layar kaca, Jiwo mengaku sangat berhati-hati. "Ini harus hati-hati, ada yang tersirat, ada yang tidak tersirat. Ada yang tercatat, ada yang tidak tercatat. Saya melakukan penelitian hampir lebih dari satu tahun, saya sendiri sudah melakukan penelitian sejak 2010," ujar Jiwo.

Babad Tanah Jawa yang dibintangi artis peran Panca Prakosa, Ika Angel, Novie Chandra, Dian Nova, dan Dhanny Ardhan itu akan disiarkan mulai 29 November 2014 setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 20.00-21.00 WIB di TVRI. Megasinetron ini akan mengangkat kisah raja-raja besar di Jawa berikut para tokoh legendanya.

"Jadi Babad itu urutan dari awal sampai suatu akhir masa penceritaan. Kita mungkin selama ini hanya mendengar Hayam Wuruk, Gajah Mada. Nanti juga ada Ken Arok dan Ken Dedes, ada cerita Ken Arok memesan keris ke Mpu Gandring. Nanti juga ada cerita Pangeran Joyoboyo, dinasti Sailendra," kata Jiwo.

Sementara itu, Direktur Program dan Berita TVRI Adam Bachtiar merasa optimistis Babad Tanah Jawa bisa diterima di masyarakat Indonesia.

"Dari buku-buku yang sudah kita baca dari SD, nah kami TVRI akan mewujudkannya secara visual. Ini adalah salah satu program unggulan TVRI di 2015," kata Adam.

"Memang Babad Tanah Jawa ini bukan sinetron yang 100 persen sejarah, tapi ada bukti-bukti yang digabungkan dengan legenda dan mitos terbentuknya tanah Jawa ini," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau