"Mewakili Ten2Five, kami bersyukur. Kalau bicara bertahan, buat kami adalah suatu kewajiban untuk berkomitmen di musik. Musik sudah memberikan nafkah jadi sudah kewajiban untuk berkarya," kata Imel dalam peluncuran album Cinta Indonenesia di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Rabu (3/12/2014).
"Kami bersyukur album ini bisa dirilis, kami masih solid bertiga," timpal Teguh.
Meski mereka tersisa tiga personel, Teguh menilai Ten2Five tetap bertahan dengan warna pop berpadu sedikit jazz. Alasannya, karakter vokal Imel yang khas menunjang kekuatan musik yang mereka mainkan.
"Karakter Imel begitu kuat sehingga kalau ganti Imel berarti ganti nama band juga," ungkap Teguh.
Kendati memiliki vokal yang cukup khas, untuk album Cinta Indonesia ini Imel banyak menyesuaikan nyanyiannya dengan aransemen musik lagu daerah "Sinanggar Tullo", "Anju Ahu", "Ayam Den Lapeh", "Kampuang Nan Jauh Di Mato", "Tokecang", "Cing Cang Keling", "Kicir Kicir", "Jali Jali", "Gundul Gundul Pacul", hingga "Yamko Rambe Yamko" yang dimainkan Teguh dan Arief.
"Sebetulnya perjalnan panjang, menyanyikan lagu daerah agak PR (pekerjaan rumah), karena saya orang Sunda agak gimana. Kembali ke cengkok, ya namanya orang Sunda lidahnya tokecang. Mau enggak mau kembali mendengarkan lagu daerah yang lama," tutur Imel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.