"Ini pertama kali aku ke Malaysia, dan kulihat orangnya asyik. Ayo nyanyi bareng. Kamu tahu liriknya, kan? Kalau enggak tahu, nyanyikan saja versi kalian sendiri," kata penulis lagu yang bernama lahir Edward Christopher Sheeran ini.
Ia menyapa sekitar 3.000 penonton yang menyemut di ruang ekshibisi Kuala Lumpur Convention Center, Senin (16/3/2015).
Maka, melantunlah lagu "Don't" dari album keduanya, X (dibaca Multiply) pada urutan ketiga pertunjukan yang dimulai menjelang pukul 20.30 waktu setempat. Sebenarnya, tanpa diminta pun, penonton sudah mulai menyanyi bareng sejak konser dibuka dengan lagu "I'm A Mess". Dan, tentu saja, mereka menyanyi sambil mengacungkan telepon pintar ke udara berusaha merekam aksi Ed.
Di atas panggung, si rambut emas itu benar-benar sendirian.
"Di sini cuma ada aku dan gitarku. Tetapi, bersama kalian, kita akan bikin kehebohan," katanya lagi.
Nyaris sepanjang 90 menit tampil, Ed menyandang gitar akustiknya, dan sesekali berganti dengan gitar elektrik berkelir hijau. Nyaris tak ada permainan efek bunyi gitarnya. Sebagai variasi, kadang ia memetik gitar berdawai nilon, dan lain kali berganti gitar berdawai logam.
Panggung itu tampak kosong, tetapi ramai. Itu berkat enam layar elektronik sebagai latar panggung yang menampilkan potongan gambar dan gerak-gerik Ed secara langsung. Penonton di baris belakang masih bisa melihat ekspresi muka idolanya dalam lagu emosional, seperti "Photograph" dan "Thinking Out Loud". Kemeriahan itu didukung tata lampu yang memanjakan mata.
Walau cuma diiringi gitar, musik sajian Ed tak lantas menjadi sepi. Terkadang lagunya melantun lirih, tetapi banyaknya mengentak. Gitarnya adalah instrumen melodius sekaligus ritmis. Melalui tangan Ed yang penuh tato warna-warni itu, gitar menjadi penghasil ketukan untuk musik pop berbumbu hip hop yang biasanya identik dengan instrumen elektronik.
Tampil sendirian, Ed berkreasi dengan memainkan riff dasar lagunya terlebih dulu, sembari direkam melalui pedal yang diaktifkan kakinya. Pada bagian yang diperlukan, hasil rekaman itu diputar berulang (loop), sehingga ia bisa mengisi melodi dari gitar yang sama. Atau pada lagu "Take It Back", Ed meletakkan gitarnya itu, dan mulai rapping, diiringi irama yang terekam sebelumnya.
Pada lagu rap itu, Ed menjabarkan identitas serta gagasannya, termasuk sikapnya yang tidak memusingkan cibiran dari media musik. Begini dia menceritakan dirinya di lagu itu, "I'm not a rapper, I'm a singer with a flow. I've got habit for spitting quicker lyrics you know." Terjemahannya kira-kira, "Aku bukanlah rapper, aku adalah penyanyi dengan irama. Kau tahu, aku terbiasa menyemburkan lirik dengan lebih cepat."
Murid Rick Rubin
Pada 2011, Ed mengeluarkan album berjudul + yang mulai membuat namanya dikenal. Setahun setelah album itu, Ed tampil pada penutupan Olimpiade 2012 di London, menyanyikan lagu klasik "Wish You Were Here" milik Pink Floyd. Sebelum itu, ia menyanyikan salah satu hit-nya sendiri "The A-Team" pada acara Peringatan Berlian (Diamond Jubilee) Ratu Elizabeth II.
"Pengalaman tampil di hadapan Ratu itu sureal bagiku. Aku mengajak orangtuaku ikut, sampai ke backstage juga. Di sana, mereka tercengang-cengang melihat para legenda saling mengobrol, ada Paul McCartney dan Elton John. Buatku itu sureal, tetapi lebih sureal lagi bagi mereka,” katanya.
Popularitas Ed makin tak terbendung setelah meluncurkan album kedua X pada 2014. Ed boleh berterima kasih pada produser bertangan dingin Rick Rubin, yang mempunyai julukan "The Guru" itu. Metallica, Slayer, dan Red Hot Chili Peppers adalah beberapa "murid" Rick sebelumnya. Apa ilmu yang didapat Ed dari Rick yang jenggotnya menjuntai itu?
"Sedikit adalah lebih (less is more). Mulailah bikin lagu dengan gitar, lalu tambahannya belakangan," katanya.
Ed puas bekerja sama dengan Rick. Selain soal pekerjaan, Rick menurut Ed adalah orang yang asyik diajak berbincang soal musik sambil menyantap makan malam.
Wajar saja Ed puas dengan kerja sama itu. Album X dinominekan sebagai album terbaik Grammy Awards, Februari silam. Tetapi, penghargaan bergengsi itu jatuh ke tangan Beck lewat album "Morning Phase". BRIT Awards dari negara asalnya untuk kategori sama seolah pengobat kecewa Ed.
"Aku sudah kapok masuk nomine Grammy. Nanti harus menang, bukan lagi nomine," ujarnya.
Konser akbar
Sejak album itu diluncurkan Juni 2014, Ed tancap gas. Ia menggelar tur keliling dunia, mulai dari sisi utara di Amerika, hingga selatan di Australia, termasuk di antaranya pentas di Asia Tenggara, seperti Filipina, Singapura, dan Malaysia. Hampir semua tiket show-nya ludes, termasuk delapan pertunjukan di Australia, akhir Maret ini.
Tiket konser yang laris manis itu menumbuhkan percaya dirinya. Sejak akhir tahun lalu, Ed mengumumkan rencana menggelar konser tunggal di Stadion Wembley, London, pada Juli nanti. Tak tanggung-tanggung, konser di tempat "keramat" bagi musisi itu bakal digeber Ed selama tiga hari berturut-turut.
George Michael, Foo Fighters, Madonna, Muse, dan U2 adalah beberapa musisi yang sukses besar main di Wembley. Ed sedang berusaha menyejajarkan dirinya dengan nama-nama besar itu. Percaya dirinya memuncak.
"Aku punya catatan bagus dalam hal konser. Tiket konserku lebih laku daripada albumku. Untuk konser Wembley nanti sudah lebih dari 80.000 orang yang beli tiketnya. Pada konser nanti, sejak aku menjejakkan kaki di panggung, aku harus membalas energi dan harapan para pembeli tiket itu," ujarnya yang juga tertarik main film India ini.
Setelah konser akbar itu, Ed berujar bakal merampungkan album ketiga, yang ia rencanakan kelar akhir 2015. Album itu bakal dikerjakan sambil jalan-jalan.
"Mungkin aku akan datang lagi ke sini (Malaysia) untuk mengunjungi tempat-tempat cantik di sini. Sekarang, kan, belum sempat," ujarnya.
Bisa jadi karena alasan akan kembali lagi, Ed tiba-tiba menghilang tanpa lambaian tangan dari panggung di Kuala Lumpur. Ia meninggalkan begitu saja penonton yang masih menyenandungkan bagian lagu "Sing". (Herlambang Jaluardi)
NAMA LAHIR
Edward Christopher Sheeran
LAHIR
Yorkshire, Inggris, 17 Februari 1991
GENRE MUSIK
Pop, Hip Hop, R&B, Akustik
ALBUM
+ (2011) dan X (2014)
PENGHARGAAN
- BRIT Awards 2015, kategori Album Terbaik dan Artis Solo Pria Terbaik
- BRIT Awards 2012, kategori Artis Solo Pria Terbaik dan Artis Pendatang Baru Terbaik
- People's Choice Awards 2015, atas Album X dan Artis Pria Terbaik
- MTV Video Music Awards 2014, untuk Video Artis Pria terbaik dalam lagu "Sing"
- Nomine Grammy Awards 2013, 2014, dan 2015, antara lain untuk kategori album terbaik, artis pria terbaik, dan lagu terbaik.