Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ed Sheeran: Hanya Dia dan Gitarnya

Kompas.com - 28/03/2015, 16:29 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com -- Di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, penyanyi dari Inggris, Ed Sheeran, menandatangani beberapa gitar milik penggemarnya, beberapa jam sebelum konser. Di lantai 57 menara kebanggaan Malaysia itu, Ed sedang menapaki jenjang kariernya yang hampir memuncak.

"Ini pertama kali aku ke Malaysia, dan kulihat orangnya asyik. Ayo nyanyi bareng. Kamu tahu liriknya, kan? Kalau enggak tahu, nyanyikan saja versi kalian sendiri," kata penulis lagu yang bernama lahir Edward Christopher Sheeran ini.

Ia menyapa sekitar 3.000 penonton yang menyemut di ruang ekshibisi Kuala Lumpur Convention Center, Senin (16/3/2015).

Maka, melantunlah lagu "Don't" dari album keduanya, X (dibaca Multiply) pada urutan ketiga pertunjukan yang dimulai menjelang pukul 20.30 waktu setempat. Sebenarnya, tanpa diminta pun, penonton sudah mulai menyanyi bareng sejak konser dibuka dengan lagu "I'm A Mess". Dan, tentu saja, mereka menyanyi sambil mengacungkan telepon pintar ke udara berusaha merekam aksi Ed.

Di atas panggung, si rambut emas itu benar-benar sendirian.

"Di sini cuma ada aku dan gitarku. Tetapi, bersama kalian, kita akan bikin kehebohan," katanya lagi.

Nyaris sepanjang 90 menit tampil, Ed menyandang gitar akustiknya, dan sesekali berganti dengan gitar elektrik berkelir hijau. Nyaris tak ada permainan efek bunyi gitarnya. Sebagai variasi, kadang ia memetik gitar berdawai nilon, dan lain kali berganti gitar berdawai logam.

Panggung itu tampak kosong, tetapi ramai. Itu berkat enam layar elektronik sebagai latar panggung yang menampilkan potongan gambar dan gerak-gerik Ed secara langsung. Penonton di baris belakang masih bisa melihat ekspresi muka idolanya dalam lagu emosional, seperti "Photograph" dan "Thinking Out Loud". Kemeriahan itu didukung tata lampu yang memanjakan mata.

Walau cuma diiringi gitar, musik sajian Ed tak lantas menjadi sepi. Terkadang lagunya melantun lirih, tetapi banyaknya mengentak. Gitarnya adalah instrumen melodius sekaligus ritmis. Melalui tangan Ed yang penuh tato warna-warni itu, gitar menjadi penghasil ketukan untuk musik pop berbumbu hip hop yang biasanya identik dengan instrumen elektronik.

Tampil sendirian, Ed berkreasi dengan memainkan riff dasar lagunya terlebih dulu, sembari direkam melalui pedal yang diaktifkan kakinya. Pada bagian yang diperlukan, hasil rekaman itu diputar berulang (loop), sehingga ia bisa mengisi melodi dari gitar yang sama. Atau pada lagu "Take It Back", Ed meletakkan gitarnya itu, dan mulai rapping, diiringi irama yang terekam sebelumnya.

Pada lagu rap itu, Ed menjabarkan identitas serta gagasannya, termasuk sikapnya yang tidak memusingkan cibiran dari media musik. Begini dia menceritakan dirinya di lagu itu, "I'm not a rapper, I'm a singer with a flow. I've got habit for spitting quicker lyrics you know." Terjemahannya kira-kira, "Aku bukanlah rapper, aku adalah penyanyi dengan irama. Kau tahu, aku terbiasa menyemburkan lirik dengan lebih cepat."

Murid Rick Rubin
Pada 2011, Ed mengeluarkan album berjudul + yang mulai membuat namanya dikenal. Setahun setelah album itu, Ed tampil pada penutupan Olimpiade 2012 di London, menyanyikan lagu klasik "Wish You Were Here" milik Pink Floyd. Sebelum itu, ia menyanyikan salah satu hit-nya sendiri "The A-Team" pada acara Peringatan Berlian (Diamond Jubilee) Ratu Elizabeth II.

"Pengalaman tampil di hadapan Ratu itu sureal bagiku. Aku mengajak orangtuaku ikut, sampai ke backstage juga. Di sana, mereka tercengang-cengang melihat para legenda saling mengobrol, ada Paul McCartney dan Elton John. Buatku itu sureal, tetapi lebih sureal lagi bagi mereka,” katanya.

Popularitas Ed makin tak terbendung setelah meluncurkan album kedua X pada 2014. Ed boleh berterima kasih pada produser bertangan dingin Rick Rubin, yang mempunyai julukan "The Guru" itu. Metallica, Slayer, dan Red Hot Chili Peppers adalah beberapa "murid" Rick sebelumnya. Apa ilmu yang didapat Ed dari Rick yang jenggotnya menjuntai itu?

"Sedikit adalah lebih (less is more). Mulailah bikin lagu dengan gitar, lalu tambahannya belakangan," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau