"Kalau melihat bungkus permen yang dibuang orang secara sembarangan, aku akan memungutnya," ucap dara berusia 22 tahun yang memerankan tokoh Hayati dalam film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck ini, pekan lalu, di Jakarta.
Pevita berbicara tentang kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan berkait aksi pemadaman lampu selama satu jam dalam rangka "Earth Hour 60+ Hour, Save The World" yang diadakan mal Senayan City, Jakarta. Kebiasaan memungut sampah (milik orang lain) itu bagi Pevita merupakan hal kecil yang bermakna besar bagi lingkungan hidup.
Menurut dia, konsumen di Indonesia gemar memakai plastik sehingga menghasilkan banyak sampah plastik. Padahal, plastik sulit terurai. Pevita yang blasteran Indonesia-Inggris itu belajar dari neneknya yang selalu membawa tas belanja sendiri.
Ia melihat konsumen Indonesia belum biasa membawa tas belanja. "Kalau belanja di supermarket (di Inggris) tak membawa tas sendiri, kami harus bayar untuk mendapat kantong belanja. Di sini belum biasa seperti itu," katanya lagi.
Penyadaran kepada setiap orang agar meminimalkan penggunaan barang dari plastik dan membuang sampah di tempatnya memang tidak mudah. Itu sebabnya, Pevita memilih memulai dari keluarganya.
"Kita mesti balik lagi ke hal paling kecil dari keluarga kita sendiri," sambung gadis yang juga menjadi model tersebut. Hal kecil itu antara lain memungut sampah permen orang lain yang dibuang sembarangan. (TRI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.