Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angelina Jolie Menilai DK PBB Tak Becus Urusi Pengungsi Suriah

Kompas.com - 28/04/2015, 08:13 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com
- Kepedulian Angelina Jolie terhadap pengungsi tak perlu diragukan. Belum lama ini aktris ternama Amerika Serikat itu mengkritik keras Dewan Keamanan PBB karena gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik Suriah yang sudah berlangsung empat tahun.

Jolie juga memohon kepada negara-negara terkuat di dunia untuk membantu jutaan pengungsi Suriah. Ia memberikan keterangannya sebagai utusan khusus PBB untuk isu-isu pengungsi, Jumat (24/4/2015) di Markas PBB, New York.

Jolie tampil di saat DK PBB bersiap mendengarkan rincian rencana baru bagi perundingan perdamaian yang dijadwalkan akan dimulai bulan depan di Jenewa, Swiss, yang juga akan mengikutsertakan Iran.

Hampir empat juta warga Suriah melarikan diri dari konflik ke negara-negara tetangga, yang telah menyatakan kewalahan menampung para pengungsi.

"Kita tidak bisa memandang Suriah, dan dampak dari ketidakpastian ini, lalu berkata ini bukanlah titik terendah dari ketidakmampuan dunia untuk melindungi dan membela rakyat yang tak bersalah," kata Jolie.

Jolie, yang telah 11 kali mengunjungi pengungsi Suriah sejak konflik dimulai 2011, menekan pentingnya kemauan politik untuk bertindak. Ia mengatakan Dewan Keamanan telah menyia-nyiakan wewenang mereka karena para anggotanya tak dapat menyepakati bagaimana mereka akan menangani konflik tersebut.

Rusia, sekutu utama Suriah yang didukung China, telah menveto berbagai resolusi DK mengenai Suriah, termasuk upaya tahun lalu untuk membawa konflik di Suriah ke Pengadilan Kriminal Internasional.

Jolie mengatakan ia ingin melihat menteri-menteri luar negeri dari 15 negara anggota untuk menegosiasikan solusi politik. Ia juga mendesak anggota DK untuk mengunjungi para pengungsi Suriah dan menyaksikan krisis di sana dengan mata kepala sendiri.

Selain itu, Jolie juga berbicara singkat mengenai krisis migran di Laut Tengah, di mana lebih dari 1.300 migran melarikan diri dari Suriah dan tempat-tempat lain tewas tenggelam di lautan dalam tiga pekan terakhir.

"Memuakkan untuk melihat ribuan pengungsi tenggelam di pintu masuk benua terkaya di dunia," katanya. "Tidak ada orang yang mempertaruhkan nyawa anak-anak mereka seperti ini kecuali bila mereka sudah sangat putus asa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau