"Saya itu nulis dua novel sekaligus. Per enam bulan, gantian gitu nulisnya. Karena macam-macam, ada puisi, ada cerita pendek," ujarnya ketika berbincang dengan Kompas.com seusai acara peluncuran novel Hujan Bulan Juni di Gramedia Central Park, Jakarta Barat, Minggu (14/6/2015).
Peraih penghargaan untuk Pencapaian Seumur Hidup dalam Sastra dan Pemikiran Budaya pada 2012 ini mengaku, novel Hujan Bulan Juni, setebal 144 halaman, merupakan karya pertama yang dibuatnya berdasarkan tafsiran puisi.
"Ini pertama kalinya saya menginterpretasikan puisi ke dalam novel. Kalau ke cerita pendek, sudah banyak," ucap Sapardi.
Kata Sapardi juga, novel tersebut dibuat dengan proses spontan.
"Itu proses, awalnya dijadikan lagu, kemudian dijadikan komik, sekarang dijadikan novel. Saya itu enggak pernah punya rencana, puisi ke cerpen, ke komik, spontan aja, tergantung kalau ada yang meminta. Saya memang biasa begitu," ucapnya lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.