Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pulau Maratua, Syaharani dan Warga Sama-sama Dapat Pengalaman Pertama

Kompas.com - 13/09/2015, 19:50 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

MARATUA, KOMPAS.com -- Vokalis jazz Syaharani mengatakan bahwa penampilannya dalam Maratua Jazz & Dive Fiesta 2015, Sabtu (12/9/2015), merupakan pengalaman pertamanya manggung di Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

"Tempat ini adalah pengalaman yang baru buat saya. Kalian kasih tempat ke saya, saya akan berikan penampilan saya," ujar Syaharani, yang naik ke pentas dalam formasi band Syaharani and Queenfireworks (ESQI:EF), sebelum memutus ucapannya itu dengan lagu "Selalu Ada Cinta".

Syaharani, yang mengenakan kostum serba putih, menghibur para penonton bersama Donny Suhendra (gitar), Andy Gomez (keyboard),  Bekti Sudiro (bas), dan Eddy Syakroni (drum). Mereka tampil sebagai band penutup pergelaran tersebut dengan menyajikan enam lagu selama 45 menit.

"Kami ke sini tidak hanya untuk jazz, tapi untuk Maratua," kata Syaharani.

Ia dan grupnya lalu menggelindingkan "Lagu Anak Desaku" dan "Layang-layang Selayang Pandang".

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Syaharani (kanan) dan Idang Rasjidi tampil di Maratua Jazz and Dive Fiesta 2015, di Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Jumat (11/9/2015).

Selain ESQI:EF, band lokal Kalimantan Timur, yakni YK (Youth of Kalimantan) Samarinda, juga manggung. Mereka memberi jazz sentuhan musik entnik Kalimantan.

Grup yang terdiri dari Yusuf (vokal dan gitar), Iyin (keyboard), King (bas), dan Iqbal (drum) membawakan lima lagu, yaitu "Song for Hudoq", "Orang Utan", "3G", "Paris Barantai", dan "Sungai Mahakam".

Maratua Jazz & Dive Festival 2015, yang menghadirkan Idang Rasjidi Syndicate, ESQI:EF, dan YK Samarinda, ditonton oleh sebagian warga Pulau Maratua. Selain mereka yang berasal dari sekitar tempat pergelaran, ada pula mereka yang datang dari desa Bohe Silian, desa Payung Payung, desa Bohe Bukut atau Teluk Harapan, dan desa Teluk Alulu di pulau itu.

Menuju tempat pergelaran tersebut, mereka, termasuk yang pergi sekeluarga, berjalan berduyun-duyun. Ada yang membawa bekal dalam ransel mereka.

Benny, salah seorang warga Teluk Alulu, mengatakan, ia datang untuk menonton pergelaran jazz tersebut, karena selama ini ia belum pernah mendengarkan jazz.

"Pengin nonton, belum pernah dengar jazz kayak apa," ucapnya kepada Kompas.com di Pelabuhan Payung Payung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau