Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Film Legendaris Indonesia Bertema dan Berlatar Perjuangan

Kompas.com - 10/11/2015, 16:38 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kisah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan memertahankan kemerdekaan menarik para insan perfilman Tanah Air untuk menggarap cerita tersebut menjadi film.

Sejak era 1970-an, sederet film dalam negeri bertema perjuangan dan perang kemerdekaan diproduksi.

Berdasarkan berbagai sumber, Kompas.com memilih lima film perjuangan dan kepahlawanan legendaris Indonesia yang pernah dibikin oleh para anak bangsa, yaitu Merdeka atau Mati (Soerabaia 45), Janur Kuning, Cut Nyak Dhien, Bandung Lautan Api, dan Naga Bonar.

1. Merdeka atau Mati (Soerabaia 45)
Film yang disutradarai oleh Imam Tantowi pada 1990 itu mengisahkan perjuangan rakyat Surabaya dalam melawan pasukan sekutu pascakemerdekaan Republik Indonesia.

Pasukan sekutu membawa misi mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Peristiwa itu terkenal dengan sebutan Peristiwa 10 November 1945.

Pada awalnya, kedatangan pasukan sekutu diterima oleh rakyat Surabaya, karena bermaksud untuk melucuti senjata dari tentara Jepang, selepas masa penjajahan Jepang.

Namun, pihak Inggris memancing kemarahan rakyat Surabaya setelah menyatakan tak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Segala perundingan gagal untuk meredam pertempuran yang tak terelakkan. Para pejuang Surabaya pun angkat senjata melawan pasukan sekutu hingga pimpinan tentara Inggris, yaitu Brigadir Jenderal Mallaby, terbunuh.

Dalam Soerabaia 45, lima bahasa digunakan, yaitu Jepang, Inggris, Jawa, Indonesia, dan Belanda.

Para pemain yang membintanginya tergolong terkenal pada era tersebut, yaitu seperti Nyoman Swadayani, Leo Kristi, dan Usman Efendy.

Sederet penghargaan diraih oleh film tersebut, antara lain Citra FFI 1991 untuk Sutradara; Penghargaan Dewan Juri FFI 1991 untuk Film yang menggambarkan semangat juang Indonesia; dan Unggulan FFI 1991 untuk Film, Cerita, Skenario, Fotografi, Editing, Musik, Suara dan Artistik.

2. Janur Kuning
Masih dengan latar perlawanan rakyat Indonesia terhadap pasukan Sekutu, Janur Kuning mengisahkan para pejuang Indonesia merebut kembali kemerdekaan Republik Indonesia.

Peristiwa yang sebagai Serangan Umum 1 Maret 1949 itu terjadi setelah pasukan Sekutu dan tentara Belanda menyerbu lapangan udara Maguwo, Yogyakarta.

Janur kuning merupakan lambang yang dikenakan di lengan para pejuang sebagai tanda perjuangan. Tokoh yang ditampilkan dalam film itu adalah Jenderal Sudirman, Soeharto, dan Amir Murtono.

Film tersebut diproduksi pada 1979 dan disutradai oleh Alam Rengga Surawijaya. Sederet bintang kenamaan yang memerankan film itu adalah Kaharuddin Syah, Deddy Sutomo, Sutopo, dan Dicky Zulkarnaen.

3. Cut Nyak Dhien
Film Cut Nyak Dhien, yang dibintangi oleh Christine Hakim, menceritakan tokoh perempuan pejuang dari Aceh tersebut dalam menghadapi Belanda dalam masa penjajahan.

Cut Nyak Dhien menghadapi Belanda dengan menggalang rakyat dalam pertempuran. Di tengah kegigihannya, Cut Nyak Dhien akhirnya harus menyerah setelah dikhianati oleh rekan seperjuangannya.

Dalam sejarah film Indonesia, Cut Nyak Dhien merupakan film pertama Indonesia yang ditayangkan dalam Festival Film Cannes 1989.

Disutradarai oleh Eros Djarot, Cut Nyak Dhien berhasil memboyong sejumlah Piala Citra pada Festival Film Indonesia 1988 untuk kategori-kategori pemeran wanita terbaik, sutradara terbaik, skenario asli terbaik, cerita asli terbaik, tata sinematografi terbaik, tata artistik terbaik, dan tata musik terbaik.

4. Bandung Lautan Api
Film Bandung Lautan Api berlatar peristiwa Bandung lautan api yang terjadi pada 24 Maret 1946.

Ketika itu bangunan-bangunan di Kota Bandung dibakar habis oleh para penduduknya dengan maksud agar pasukan Sekutu dan tentara Belanda tak bisa menggunakan fasilitas di kota tersebut. Akibat pembakaran itu, Bandung bagai lautan api.

Selain berlatar perjuangan, film itu juga dibumbui kisah cinta segitiga antara Nani (Christine Hakim) dengan Hidayat (Dicky Zulkarnaen) dan Priatna (Arman Effendy). Film tersebut disutradarai oleh Alam Surawijaya.

5. Naga Bonar
Film Naga Bonar dirilis pada 1987 dan merupakan film komedi situasi yang mengambil latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia di Sumatera Utara.

Film yang diperani oleh aktor kawakan Deddy Mizwar itu menceritakan Naga Bonar, mantan pencopet yang mengangkat dirinya menjadi komandan sebuah laskar perjuangan melawan Belanda.

Selain merupakan kisah perjuangan berbalut kelucuan, film yang disutradarai oleh MT Risyaf itu juga mengandung cerita cinta antara Naga Bonar dengan Kirana (Nurul Arifin), anak seorang dokter yang berpihak kepada Belanda.

Dicatat oleh filmindonesia.or.id, film tersebut di-remaster pada 2008 akibat kondisinya rusak parah. Tak ada yang berubah secara keseluruhan, hanya suara yang diisi kembali oleh para pemain lamanya yang masih hidup.

Selain itu, tata suara pun ikut dimoderenkan dengan format dolby surround.

dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau