Ahong namanya, seorang siswa sekolah dasar keturunan Tionghoa yang tiba-tiba menghilang ketika dirinya ditunjuk menjadi pemimpin upacara bendera di sekolahnya. Namun, ternyata Ahong tidak kabur, dia ternyata sedang bolak-balik ke toilet lantaran dirundung rasa cemas.
Cerita berlanjut saat Ahong berada di lapangan upacara. Dengan bercucuran keringat, kaki dan tangan gemetar, mau tak mau Ahong pun melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin upacara.
"Kepada pembina upacara, hormat gerak," teriak Ahong dengan nada lantang sebagai pertanda upacara di mulai.
Berbagai adegan lucu pun mewarnai jalannya cerita film berdurasi 10 menit tersebut. Klimaksnya terjadi saat Ahong salah mengucapkan aba-aba akibat tertidur pulas saat pasukan pengibar bendera usai mengibarkan bendera.
Saat itu, Ahong bukannya memberikan aba-aba tanda penghormatan telah selesai, dia malah memberikan aba-aba upacara dibubarkan. Kepanikan pun terjadi.
"Bubar, Jalan," pekik Ahong yang seketika terbangun dari tidurnya.
Sutradara dan penyunting gambar Gerry Fairus Irsan mengatakan, film tersebut diambil berdasarkan pengalaman pribadinya. Menurut dia, cerita film pendek tersebut memberikan pesan agar seseorang tak boleh putus asa dalam mengemban sebuah tugas.
Untuk proses produksinya, film ini digarap kurang dari sepekan dengan melibatkan sekitar 20 orang kru. Gerry mengandeng 200 siswa sekolah dasar untuk mendukung film pendeknya tersebut.
"Kendalanya mengatur anak-anak 200 orang itu. Apalagi panas-panasan terik, kami enggak bisa maksain mereka karena enggak dibayar," ucap Gerry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.