Uniknya, peluncuran buku puisi itu ia kemas dengan resital piano yang dibawakan oleh maestro piano Ananda Sukarlan.
Ia juga menggandeng penyanyi sopran Mariska Setiawan untuk menyanyikan lima puisi Adimas yang ada dalam buku Di Hadapan Rahasia.
Kelima puisi itu adalah Sakal, Menanam Rahasia, Prahabita, Di Hadapan Rahasia, dan Iras.
"Untuk konsep peluncuran ini idenya sederhana ya. Saya kenal Ananda dan punya visi yang sama yaitu menggabungkan berbagai macam bentuk seni," kata Adimas pada peluncuran bukunya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2016).
"Puisi kan selama ini terkesan kaku. Harapannya dengan musik, puisi itu jadi lebih cair karena ada nada, ada suasananya juga," kata Adimas dalam wawancara usai peluncuran buku Di Hadapan Rahasia, Rabu (17/2/2016) malam.
"Agar message-nya sampai dan syukur-syukur bisa melahirkan tafsir baru," imbuhnya.
Sementara Ananda Sukarlan yang memang sudah sering membuat musikalisasi puisi dengan pianonya mengaku bahwa proses pembuatan komposisi kelima puisi Adimas berjalan selama dua minggu.
"Saya memang selalu tertarik mengawinkan puisi dan sastra. Ini puisi-puisi yang pilih saya. Saya ngerjainnya malam gitu dini hari, terus Skype-an sama Mariska karena dia kan di Surabaya buat diskusi. Nah, malam saya bikin, Mariska paginya udah tinggal nyanyi aja," tuturnya.
"Puisinya Dimas ini pakai kata-kata sederhana tapi atmosfer di antara kata-katanya tuh ekspresif, hanya bisa dikatakan lewat musik," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mariska Setiawan sebagai penyanyi sopran yang menyanyikan puisi-puisi Dimas tersebut mengungkapkan bahwa puisi-puisi dari Adimas itu begitu personal.
"Saya memang pecinta musik dan sastra. Kebetulan Adimas juga teman saya. Yang susah mungkin saya perlu waktu cukup lama untuk menafsirkan puisinya karena begitu personal dan hubungkan dengan pengalaman saya," ujar Mariska.
"Setelah proses itu, saya jadi kayak punya ikatan sendiri dengan puisi-puisi dari Adimas itu," imbuhnya.
Sebagai informasi, buku puisi Di Hadapan Rahasia karya Adimas Immanuel tersebut telah diterbitkan oleh Gramedia Pustama Utama dan tersedia di toko-toko buku Gramedia.
Buku tersebut bukanlah buku pertamanya. Sebelumnya, Adimas pernah menulis buku kumpulan puisi-puisinya yang berjudul Pelesir Mimpi.
Ia juga ikut menulis dalam buku antologi puisi berjudul Empat Cangkir Kenangan serta menulis cerpen untuk buku Tribute 20 tahun perjalanan karier Glenn Fredly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.