Saat memimpin upacara di Balai Kota Palu, Kamis (18/2/2016) pagi tadi, ia menegur aparatur sipil negara yang tertawa ketika ia memasuki podium upacara.
Saat dipersilakan membacakan sambutan tertulis Menteri Tenaga Kerja, Sigit yang mengenakan kemeja Korpri lengan panjang dipadu celana hitam dan kopiah hitam itu memulai sambutannya dengan mengingatkan para pegawai pemerintah.
Ia menyatakan masih melihat peserta apel kesadaran "yang belum sadar" karena banyak pegawai di depan, samping, dan belakangnya tertawa saat dia memasuki mimbar upacara.
"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak," kata Pasha di hadapan 1.500 pegawai pemerintah dari tingkat kota sampai kelurahan.
"Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next (selanjutnya), saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu. Jelas? Jelas? Jelas?" ujarnya dengan nada sangat tinggi karena emosi.
Ia minta agar semua pegawai bisa menghargai orang dan bisa menghargai jabatan.
"Attitude harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri. Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," ujarnya.
Beberapa aparatur sipil negara yang mengikuti upacara menanggapi berbeda reaksi emosional Pasha saat memimpin apel.
"Beliau seharusnya menyadari bahwa status beliau sebagai figur publik masih terus melekat, dan ini adalah kesempatan pertama beliau berhadapan dengan pegawai di Pemkot. Nah, banyak sekali pegawai di sini yang baru pertama kali melihat wajahnya secara langsung sehingga spontan menyambut dengan tawa karena gembira saat beliau pertama kali naik podium," kata seorang pegawai senior.
Sementara seorang pegawai lainnya menganggap baik upaya Wakil Wali Kota mengingatkan pegawai untuk disiplin saat mengikuti acara-acara resmi.
"Hanya saja, seyogianya teguran seperti ini hendaknya disampaikan tidak dengan nada keras dan emosional seperti itu. Kan bisa dikemukakan dengan ucapan yang lebih halus, tanpa harus teriak-teriak di mikrofon," kata pegawai tersebut disambut anggukan rekan-rekannya.
Bisikan ajudan
Pada kesempatan pertamanya memimpin apel sebagai Wakil Wali Kota, Pasha masih melakukan kesalahan kecil sehingga ajudan di belakangnya beberapa kali tampak membisiki dia.
Ketika menerima laporan dari komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan, misalnya, dia menjawabnya dengan kata "laksanakan", padahal seharusnya dijawab "lanjutkan" dan itu membuat beberapa peserta upacara kembali tertawa.
Setelah memimpin upacara, dia turun dan menyalami para pejabat yang duduk di kursi VIP, termasuk Sekretaris Pemerintah Kota Aminuddin Atjo dan kepala satuan kerja perangkat daerah.
Ia juga menyerahkan penghargaan kepada beberapa aparatur sipil negara yang purnabakti dan santunan kematian serta bea siswa dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kepada peserta program padat karya pengentasan kemiskinan di Palu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.