"Genre-genre musik yang ada sekarang kan pasti ada roots-nya, ada akarnya. Nah, tugas saya ya untuk ngingetin anak-anak muda untuk tidak hanya banyak referensi saja, tetapi juga untuk menggali akar referensi musik mereka itu," katanya lagi.
Marcell memberi contoh, para penyuka musik Seringai dan Ghost harus paham apa akar musik yang menjadi referensi band-band tersebut.
"Seringai banyak terpengaruh oleh Motorhead, Black Sabbath. Nah, para penggemar harus tahu band-band itu juga," ucapnya.
"Atau, kayak band Ghost yang baru menang Grammy, yang suka musik mereka juga harus tahu referensi musik mereka apa," ujarnya.
"Misal untuk punk rock, ya jangan tahunya Blink 182 aja, harus gali akar-akarnya," sambungnya.
Dengan mengetahui akar musik, menurut Marcell, anak muda, terutama yang menjadi pemain musik, bisa mengembangkan akar musik itu dengan cita rasa dan keinginan mereka.
"Jadi, enggak hanya terjadi pengulangan aja. Pengulangan tetap ada, tapi harus dengan elegan dan kreatif menggabungkan beberapa referensi musik menjadi sebuah hal yang baru," ucapnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.