Konser ini diperkirakan bakal menjadi pergelaran musik terbesar, baik bagi negara itu ataupun band tersebut.
Konser itu yang dijadwalkan pada tanggal 25 Maret 2016 itu digelar empat hari setelah kunjungan bersejarah Presiden AS Barack Obama.
Hal ini bisa dianggap negara komunis itu mulai bergabung dengan arus global setelah beberapa dekade berseberangan dengan Washington.
Konser pertama Rolling Stones di Kuba itu digelar di gelanggang olahraga terbuka Ciudad Deportiva di Havana.
"Kami sudah tampil di berbagai tempat istimewa sepanjang karier kami. Namun pertunjukan di Havana akan menjadi tonggak bagi kami. Dan kami berharap bagi semua kawan kami di Kuba," demikian pernyataan resmi band legendaris tersebut, Selasa (1/3/2016).
Kuba sebenarnya memiliki warisan bermusik yang kaya. Namun pemimpin revolusi mereka, Fidel Catro, mencekal musik rock pada tahun 1961 agar warganya tidak tercemari kesenian Amerika.
Negara pulau itu pun tidak bisa menikmati kejayaan The Beatles dan The Rolling Stones.
Namun para penggemar musik rock negara itu mencari rekaman-rekaman musik rock di pasar-pasar gelap.
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan politik. Pada 2014, Presiden Obama dan pemimpin saat ini, Raul Castro, memulai upaya "rekonsiliasi".
Beberapa musisi Barat pun mulai mengunjungi Kuba. Pada Oktober 2015 lalu, vokalis The Rolling Stones Mick Jagger dan salah seorang putranya, berkunjung ke negara itu.
Seorang jurnalis AFP melihat rocker berusia 72 tahun itu menonton konser Bamboleo, sebuah band bergenre timba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.