Salah satunya band indie beraliran jazz-rock, Sore. Grup musik beranggotakan Ade Firza Paloh (gitar, vokal), Awan Garnida (bass, vokal), Reza Dwi Putranto (gitar, vokal), Bemby Gusti Pramudya (drum, vokal), Ramondo Gascaro keyboard, vokal) ini mempersembahkan tribute untuk Ireng.
"Hari ini kita kehilangan seorang maestro jazz Indonesia, Ireng Maulana," kata Awan di panggung BNI Java Jazz Festival 2016, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/3/2016) malam,
"Beliau yang menghadirkan jazz hingga akhir hayatnya. Tribute untuk Bung Ireng. Semoga beliau tenang di sana," ucapnya lagi.
Alunan suara keyboard membuka lagu "Pergi Tanpa Pesan". Penonton berseru sambil bertepuk tangan. "Pergi Tanpa Pesan", sebuah lagu dengan irama mendayu-dayu membangun suasana sendu di area festival musik jazz malam ini.
"Jauh perjalanan mencari intan pujaan aduhai di mana puan mengapa pergi tanpa pamitan," lantun Ade.
"Aduhai permata hati, mungkinkah kelak bersua lagi," para personel Sore mengakhiri lagu.
Ireng meninggal dunia pada Minggu ini sekitar pukul 00.10 WIB ketika dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.
Musisi jazz itu tutup usia di usia 72 tahun. Ia dilahirkan di Jakarta dengan nama Eugene Lodewijk Willem Maulana, pada 15 Juni 1944.
Keluarga berencana memakamkan Ireng di TPU Kampung Kandang, Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).