Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deredia: Tentang Kenangan

Kompas.com - 17/03/2016, 15:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Deredia adalah band yang terbilang baru. Kelompok dengan enam personel ini memainkan corak musik yang sarat nuansa musik pop di masa lalu.

Lirik lagunya juga banyak bercerita tentang kenangan-kenangan.

Grup musik ini bermain di corak pop gaya tahun 1950-an. Mereka mengaku terinspirasi dari karya duet Les Paul dan Mary Ford.

Tak cuma lagu pop manis, ada irama swing yang bisa mengajak pendengarnya bergoyang.

Cita rasa zaman dulu juga diterapkan pada kemasan album berjudul Bunga & Miles yang diluncurkan pada hari pertama perhelatan Java Jazz Festival 2016, dua pekan silam.

Album tersebut dibuat dalam dua keping CD. Hal itu mengingatkan pada kemasan piringan hitam yang umumnya punya dua sisi.

Biduannya, Louise Monique Sitanggang, melewatkan masa kecilnya di Tembagapura, Mimika, Papua.

Kesannya pada keelokan senja di kota tambang itu ia tuliskan dalam lagu "Tembagapura".

Di lagu lainnya, "Sugabucks", mereka berteriak lantang menyindir ketamakan koruptor.

Pertemuan budaya antara pekerja asing dan Indonesia di Tembagapura diwujudkan Louise dalam bentuk penulisan lirik dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

Band ini terbentuk di Jakarta pada 2014 atas inisiatif Dede Kumala dan Yosua Simanjuntak, keduanya pemain gitar.

Keduanya lantas mengajak Aryo Wicaksono (drum), Papa Ical (bas), dan Raynhard Lewis Pasaribu (piano) yang sering bertemu dalam produksi dan pertunjukan musik.

Setahun mereka menyusun musik, Louise diajak bergabung sebagai penyanyi sekaligus penulis liriknya.

Tembang unggulan di album itu adalah "Teman Seperjuangan".

"Lagu ini tentang bagaimana tumbuh besar bersama dalam sebuah band dan berbagi kisah yang pernah diarungi bersama," ujar Louise, beberapa waktu lalu. (HEI)

Artikel ini diambil dari Kompas.com terbitan Kamis (17/3/2016) dan bisa dibaca dengan meng-klik:
DEREDIA
Tentang Kenangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau