Karya Bach ia dengar dan mainkan bukan sekadar sebagai musik, tapi perenungan hidup.
"Saya hidup dengan musik Bach. Karya Bach itu seperti meditasi dan doa bagi saya," kata Iskandar Widjaja atau Issi yang pernah bermain di bawah konduktor sohor Zubin Mehta.
"Musik Bach itu memuaskan pikiran analitis saya dan memberi saya pelampiasan emosi pada tataran yang paling tinggi," tutur Issi.
Violis itu datang dari Jerman untuk tampil dalam pergelaran A Night with Bach di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Jalan Palmerah Selatan 17, Selasa (22/3/2016) pukul 19.30.
Issi yakin, penonton Indonesia mampu mengapresiasi karya komponis dari era Barok itu. Seperti biasanya pergelaran di BBJ tidak dipungut biaya.
Salah satu karya Bach yang akan dimainkan Issi di BBJ adalah "Chaconne" yang menurut dia merupakan salah satu tonggak karya paling sulit dalam repertoar biola tunggal.
Sebagai persiapan menikmati pergelaran, Issi menyarankan calon penonton menengok karya Bach seperti yang permainannya diunggah di Youtube.
"Cara ini akan menjadikan kita lebih siap untuk berkelana."
Ya, berkelana ke dalam keindahan musik Bach. (XAR)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 21 Maret 2016, di halaman 32 dengan judul "Iskandar Widjaja: Alunan Bach".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.