Baru tiga hari diputar di seluruh dunia, sejak 25 Maret lalu, film ini sudah menghasilkan 424 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,6 triliun.
Dari pemutaran di Amerika Utara, Batman v Superman mendapat 170 juta dollar AS, sementara sisanya, 254 juta dollar AS, dari pemutaran di negara-negara lain.
Batman v Superman menjadi pertaruhan besar bagi Warner Bros, karena untuk biaya produksi film ini mencapai 250 juta dollar AS dan 150 juta dollar untuk promosi.
Film yang disutradarai oleh Zack Snyder ini merupakan yang pertama dari 10 film adaptasi dari DC Comics yang direncanakan Warner Bros hingga lima tahun ke depan.
Beberapa film yang sudah disiapkan adalah dua film Justice League, satu film Wonder Woman, dan Suicide Squad yang akan dirilis pada Agustus 2016.
Review buruk dari para kritikus ternyata tidak menyurutkan minat para pecinta tokoh superhero, khususnya Batman dan Superman.
"Ada yang tidak nyambung antara yang dikatakan kritikus film dengan kepentingan fans," kata Jeff Goldstein, salah seorang bos Warner Bros.
"Kami sangat bangga atas yang sudah kami buat dalam dunia DC dan (film) yang akan datang juga bakal menggembirakan," lanjut Goldstein.
Hal senada dikatakan Jeff Bock, analis box office untuk Exhibitor Relations. "Yang paling menentukan adalah penggemar. Ini membuktikan betapa kuatnya karakter (superhero) tersebut," ujar Bock seperti dikutip Reuters.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.