Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prince Dikenang sebagai Sosok Bergaya "Nyeleneh"

Kompas.com - 22/04/2016, 19:48 WIB


KOMPAS.com -- Prince, superstar pop inovatif dengan lagu-lagu antara lain "Purple Rain" dan "When Doves Cry", meninggal dunia pada usia 57 di Minnesota, AS, Kamis (21/4/2016) waktu setempat.

Pentolan Rolling Stones Mick Jagger memuji rekannya sesama penyanyi dan musisi sebagai "revolusioner" dan salah satu dari seniman paling unik dan seru dalam 30 tahun terakhir.

"Prince adalah seorang pembuat lirik orisinal dan gitaris menakjubkan," tulis Jagger pada akun Twitter miliknya.

"Bakatnya tak berbatas," lanjut dia.

Presiden AS Barack Obama menyebut Prince sebagai, "Salah satu musisi paling berbakat dan produktif di zaman kita."

Para penggemar yang berduka telah berkumpul di luar komplek Paisley Park.

"Musiknya membuat bulu tanganmu merinding," kata salah satu penggemar, Kristina Dudziak (44).

"Saya merasa dia bercinta dengan gitarnya... Ini hari yang menyedihkan," imbuhnya, sembari mulai terisak.

Sheila E, penyanyi dan pemain perkusi yang bekerja sama dengan Prince sejak 1980-an menulis di Twitter, "Hatiku hancur. Tak ada kata-kata. Aku cinta padamu!"

Kematian Prince adalah salah satu kepergian musisi terkemuka sejak bintang rock David Bowie meninggal akibat kanker pada usia 69 pada 10 Januari 2016, demikian Reuters.

Prince, dengan tinggi badan 157 centimeter, dikenal sering tampil dengan busana "nyeleneh".

Baju kusut, celana ketat, atau kostum unik seperti penutup wajah dari rantai, tunik oranye, bahkan tampil dengan memperlihatkan celana dalam.

Pada era 1993-2000 dia mengubah namanya menjadi suatu simbol yang tidak bisa dieja, sebagai bentuk protes terhadap label rekamannya. Prince ketika itu punya julukan baru "Seniman yang dulu dikenal sebagai Prince".

Prince dikenal sebagai sosok yang sangat tertutup soal kehidupan pribadinya. Dia sudah menjual lebih dari 100 juta kopi album rekaman. Album terbarunya, HITnRUN: Phase Two dirilis pada Desember 2015.

Sementara pada 2009, ia mengatakan kepada televisi PBS bahwa dirinya terlahir epilepsi. Dia juga menjadi bahan olok-olok saat sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com