JAKARTA, KOMPAS.com -- Pianis muda Indonesia, Joey Alexander (12), berbagi rahasia suksesnya hingga dapat mengembangkan karier musik di Amerika Serikat dan berhasil masuk dalam dua nominasi Grammy Awards 2016.
"Itu enggak pakai trik. Itu by hardwork," ujarnya dalam konferensi pers di The Energy Building SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2016) malam.
Ia berkata bahwa dibutuhkan keseriusan dan keyakinan terhadap apa yang dilakukan. "Serious, faith, saya enggak bisa give advice, cuma keep going, go forward dan focus," ucapnya.
Joey mengaku terus berlatih setiap hari, mengasah tekniknya bermain piano. Bahkan, saat tampil di panggung pun ia anggap sebagai latihan.
"Saya berlatih 24 jam sehari. Saya practice banyak lagu. Kadang lagu baru. Kadang aku juga suka compose. Teknik dan semua itu juga penting," ujarnya.
Satu kunci utamanya ketika memainkan piano, yakni bermain dengan hati. "Saya actually lebih banyak pakai feel saya ketika latihan atau perform," kata Joey.
Hal senada diungkapkan sang ibu, Farah Urbach. Kakak artis Nafa Urbach itu mengatakan prestasi dan kemampuan Joey itu bukan keberuntungan.
"Joey itu enggak ada faktor luck. Karena (kualitas) musik Joey- lah yang bawa dia sampai seperti sekarang," timpal ibundanya.
Pada Mei 2014, Joey yang ketika itu berusia 10 tahun diundang oleh pemain terompet jazz ternama Wynton Marsalis tampil dalam gala organisasinya. Saat itulah Joey memulai debutnya di Amerika Serikat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.