LONDON, KOMPAS.com - Grup rock ikonik Inggris Queen ingin Donald Trump berhenti menggunakan lagu hit mereka "We Are The Champions" dalam kampanye.
Sang gitaris Queen, Brian May (68), mengatakan bahwa taipan properti Donald Trump, bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, menggunakan lagu "We Are The Champions" tanpa izin.
Dia mengaku menerima "segunung keluhan" mengenai penggunaan lagu tersebut oleh Trump saat melakukan kampanye di televisi Amerika Serikat pada Selasa (7/6/2016).
"Tidak ada permintaan atau pemberian izin untuk penggunaan lagu tersebut. Kami menerima saran mengenai upaya untuk menjamin ini tidak berlanjut," kata May.
"Penggunaan musik Queen sebagai alat kampanye politik selalu bertentangan dengan kebijakan kami."
"Musik kami merupakan perwujudan mimpi-mimpi dan keyakinan kami, tapi itu untuk semua yang ingin mendengarkan dan menikmatinya."
"We Are The Champions" ditulis oleh vokalis kelompok itu, Freddie Mercury, pada 1977 dan sering kali dikumandangkan di berbagai final turnamen olahraga.
Queen bergabung dengan Rolling Stones, Neil Young, R. E. M. dan Adele, daftar panjang artis yang tidak mengizinkan Trump menggunakan musik mereka.
Queen kini sedang tur di berbagai festival musik Eropa bersama penyanyi Amerika Serikat Adam Lambert
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.