Jika ditanya apakah sebuah album musik harus mempunyai nilai komersial, mungkin Radiohead akan menjawab tidak. Pembuatan sebuah album adalah representasi dari pernyataan musikal para musisi.
Sebagai seniman, mereka mengeksplorasi bunyi-bunyian dan merangkainya menjadi lagu. Sebuah lagu, bahkan sebuah album, bisa saja menjadi sangat personal dan membutuhkan pemahaman bagi para pendengarnya.
Setidaknya sajian musik personal, atau lebih sering disebut sebagai eksperimental, ini yang ditampilkan oleh grup musik rock asal Inggris, Radiohead, dalam album A Moon Shaped Pool. Album studio kesembilan Radiohead ini dirilis dalam versi digital pada 8 Mei 2016.
Album A moon Shaped Pool adalah buah kerja Tom Yorke (vokal), Jonny Greenwood (gitar), Colin Greenwood (bas), Ed O'Brien (gitar), dan Phil Selway (drum) setelah terakhir mereka merilis album The King of Limbs pada 2011.
Sejak rilis A Moon Shaped Pool, beragam komentar muncul mengenai album baru Radiohead. Sebagian mengatakan menampilkan suguhan musik yang bagus, tetapi sebagian lainnya mengeluhkan semakin sulitnya memahami musik Radiohead. Kegelisahan ini cukup beralasan karena Radiohead membawa beban masa lalu yang cukup berat.
Sejak merilis album pertamanya, Pablo Honey (1993), Radiohead membawa angin perubahan dengan menyajikan musik rock yang lugas, sederhana, tanpa harus berbingar-bingar. Singel "Creep" adalah fenomenal.
Selanjutnya, lagu-lagu seperti "Fake Plastic Tree" (album The Bends), "Paranoid Android" (OK Computer), "2+2=5" (Hail To The Thief) menjadi lagu yang wajib ada dalam daftar putar para penggemar musik rock.
A Moon Shaped Pool menyajikan musik yang menyusur, datar, dan nyaris tanpa emosi. Beberapa lagu bahkan akan sangat mudah ditinggalkan karena sepintas tidak enak didengar.
Beragam unsur suara yang muncul dalam lagu adalah hasil kreasi Jonny Greenwood yang dikenal gemar memainkan semua benda yang bisa menghasilkan bunyi. Kendali Tom Yorke sangat kuat dalam A Moon Shaped Pool. Tidak dimungkiri, Tom Yorke adalah sumber energi yang tak ada habisnya untuk Radiohead.
Dua singel pertama, yaitu "Burn The Witch" dan "Daydreaming" menjadi jembatan untuk mendengarkan A Moon Shaped Pool lebih dalam. "Burn The Witch" menyajikan musik yang ngebeat, sementara lagu "Daydreaming" dengan irama lambat ini cukup membuat hati pilu.
Di sinilah Radiohead mulai memainkan emosi pendengar. Lagu-lagu berikutnya cukup menguras energi, kadang terdengar ringan dengan balutan musik orkestra, kadang terasa berat dengan suara latar yang menghunjam.
Bisa dibilang musik Radiohead kian menjauh dari selera pasar. Contoh nyatanya adalah ketika produser film laga James Bond mengganti lagu soundtrack film Spectre yang dibuat oleh Radiohead dengan lagu dari penyanyi pop Sam Smith.
Radiohead tampaknya tidak peduli dengan hal yang berbau komersil. Bagi mereka, musik adalah personal, seperti lagu-lagu yang ada di album A Moon Shaped Pool.
Ada dua hal yang bisa dilakukan para penggemar Radiohead. Pertama, menganggap album A Moon Shaped Pool tak pernah ada sembari berharap Radiohead kembali membuat album lagi yang gampang dinikmati. Kedua, mendengarkan album ini dan menikmati kematangan bermusik Radiohead. (Billboard.com/Yuniadhi Agung)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Juni 2016, di halaman 28 dengan judul "Mencoba Memahami Radiohead".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.