SURAKARTA, KOMPAS.com – Sejak Maret 2016 lalu, duo pop akustik Endah N Rhesa disibukkan dengan proyek musik bersama grup folk asal Bali, Dialog Dini Hari.
Kolaborasi ini yang mereka beri nama DDHEAR itu juga telah melepas sebuah mini album bertajuk Parahita April lalu.
Bagi Endah N Rhesa pengalaman bermusik bersama Dialog Dini Hari menciptakan ruang spontanitas yang lebih luas.
“Spontanitas dalam bermusik penting sekali buat kami, apalagi ketika kami kemarin membuat proyek bersama Dialog Dini Hari, jadi semakin terasa," kata Rhesa ketika berbincang dengan Kompas.com usai tampil di acara Artphoria di Par 3 Resto, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (30/7/2016).
"Sebelumnya proses pembuatan lagu kan hanya saya dan Endah, tetapi dengan proyek itu, ada tambahan tiga orang personel Dialog Dini Hari,” lanjut Rhesa.
“Ruang untuk buat lagu jadi lebih luas dan lebih spontan dan organik dengan tambahan tiga orang lagi,” imbuhnya.
Rhesa menilai kualitas bermusik dari para personel Dialog DIni Hari yang terdiri dari Dadang SH Pranoto (gitar, vokal), Deny Surya (drum), dan Brozio Orah (bas) juga sangat bagus sehingga karya pun tercipta sesuai dengan apa yang terjadi saat itu juga.
“Mas Dadang itu kuat banget untuk songwriting, permainan gitarnya bagus. Deny juga semakin memperkaya dengan permainan drumnya, sementara Zio itu semua bisa. Kualitas mereka sudah mumpuni, jadi chemistry pun terbangun dnegan mudah,” tutur Endah.
Spontanitas itu pulalah yang menjadi landasan kuat di balik lagu-lagu yang mereka ciptakan yaitu “Jangan Berhenti Engkau Bernyanyi” dan “Terang, Berpijar Harapan”.
Kata Rhesa, proses pembuatan dua lagu itu cukup singkat dan terjadi begitu saja dalam proses jamming.
“Organik dan natural banget prosesnya, bahkan kita bikin video klip secara live untuk ‘Jangan Engkau Berhenti Bernyanyi’ saat merekam lagu itu,” ujar Rhesa.
Rupanya, spontanitas di balik layar juga terjadi ketika mereka tampil di panggung. Ketika mereka tampil seringkali terjadi kolaborasi jamming yang tak direncanakan sebelumnya.
Bayangkan, dalam DDHEAR, Endah N Rhesa yang tidak memakai drum selama sekitar sembilan tahun akhirnya bermain bersama seorang drummer.
Apalagi, dalam DDHEAR, mereka juga memakai format dua pemain bas dan dua pemain gitar.
“Ketika di panggung lebih terasa lagi karena kami pakai dua bas, dua gitar, satu drum. Tatangannya dalam pembagian aja sih. Tetapi, justru secara spontan dan enggak direncanakan sebelumnya, ide-ide muncul di atas panggung,” kata Rhesa.
“Enggak direncanakan aja kami puas dengan hasilnya, apalagi direncanakan sebelumnya, ha ha ha,” sambung Endah dengan nada canda.
Di atas semua itu, Endah N Rhesa sepakat bahwa spontanitas yang terjadi dalam proyek DDHEAR bersama berakar dari rasa senang dan gembira dalam bermusik.
Mereka mengaku bahwa proyek DDHEAR adalah proyek untuk bersenang-senang bersama dalam merayakan musik sebagai ekspresi dan media berbagi kegembiraan bagi orang lain.
“Ini proyek untuk bersenang-senang, fun. Ketika bermusik dengan perasaan senang dan gembira, akan tercipta hal-hal spontan yang luar biasa,” ujar Endah yang disetujui sang suami, Rhesa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.