Mengapa Film "Winter in Tokyo" Tak Gunakan Bahasa Gaul?

JAKARTA, KOMPAS.com -- Winter in Tokyo, yang disutradarai oleh Fajar Bustomi, tidak menyuguhkan dialog dalam bahasa gaul, meski film drama romantis itu berlatar masa kini.

Bahasa Indonesia yang disajikan dalam film tersebut merupakan bahasa baku.

Sang penulis skenario, Titien Wattimena, memiliki alasan untuk hal itu.

"Dari awal sudah kami bicarain, saat baca novelnya, karakternya itu orang Jepang semua, jadi kami tidak mau itu dihilangkan dalam film," jelas Titien sesudah penayangan perdana Winter in Tokyo di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Artinya, lanjut Titien, akan aneh terdengar apabila orang Jepang asli menggunakan bahasa gaul Indonesia.

Di lain sisi, mustahil pula semua dialog berbahasa Jepang sepanjang film.

Oleh karena itu, ia dan Fajar memutuskan menyuguhkan bahasa Indonesia baku dan memasukkan beberapa dialog dalam bahasa Jepang.

"Nah, jadinya kan berkesan seperti film Jepang yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Gitu," jelas Titien lagi.

"Saya suka banget dialognya. Kayak lagi nontonin film Jepang yang di-dubbing bahasa Indonesia. Seru, he he he," timpal Fajar.

Winter in Tokyo menghadirkan artis-artis peran Pamela Bowie, Dion Wiyoko, Morgan Oey, Kimberly Rider, Brandon Salim, Gigi "Cherrybelle", dan Ferry Salim.

Film tersebut dijadwalkan akan mulai diputar di gedung-gedung bioskop pada 11 Agustus 2016.