Batik, Ruang Ajar bagi Trie Utami

KOMPAS - Batik, bagi penyanyi kelahiran Bandung, Trie Utami (48), adalah ruang atau media ajar.

Melalui batik, penyanyi yang biasa disapa Iie ini bisa mendapat pengetahuan dan berbagai kisah sejarah masa lalu yang tak pernah dia ketahui sebelumnya.

"Batik menjadi semacam rujukan masa lalu," ujar Iie, Sabtu (6/8).

Melalui batik, setiap orang, termasuk Iie, bisa belajar banyak hal.

Misalnya, mengapa batik di masa lalu hanya boleh diwiru dan tidak dipotong, jenis-jenis batik yang dibuat dengan tujuan tertentu, hingga proses pembuatannya yang memakan waktu lama dengan lebih dulu berpuasa.

"Ini menunjukkan batik sebagai sebuah karya yang adiluhung dan adiluhur," ujar Iie yang rupanya memiliki perhatian lebih terhadap kebudayaan di tatar Sunda.

Sayang, tak seperti batik di Jawa Tengah yang pesat perkembangannya, batik Jawa Barat relatif jalan di tempat. Hal ini, kata Iie, karena batik di Jawa Barat masih relatif baru.

"Kalau tidak salah munculnya baru abad ke-12," katanya.

Sebagai pencinta kain, Iie sudah pasti menyimpan beberapa lembar batik Jawa Barat, antara lain batik garutan. Tapi, Iie tak ingat apa nama motif batik garutan yang dia koleksi.

"Yang jelas saya lebih suka dengan batik yang motifnya detail, yang ada makna dan ceritanya, sehingga bisa jadi bahan ajar," ujar Iie. (DOE)

--------

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Agustus 2016, di halaman 16 dengan judul "Ruang Ajar".