Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Corbuzier Akan Keluarkan Anak dari Sekolah jika Waktu Belajar Diperpanjang

Kompas.com - 09/08/2016, 21:45 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Deddy Corbuzier (39) menyatakan akan mengeluarkan putra semata wayangnya dari sekolah jika wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, untuk memperpanjang waktu belajar para siswa di SD diberlakukan.

"Kalau sampai sistem itu ada, anak gue, gue keluarkan dari sekolah," ujar sang pembawa acara di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (9/8/2016), sehabis menayangkan video behind the scene dari film laga Triangle: The Dark Side.

Menurut Deddy, hal yang masih dibicarakan sebagai wacana itu sama saja dengan menyiksa anak-anak.

Lanjut Deddy, seharusnya anak-anak itu diberikan waktu bermain dan bersosialisasi dengan lingkungannya.

"Anak saya tidak ada ekstrakurikuler, tidak ada les di rumah. Kenapa? Buat saya dari pagi sampai jam dua siang sudah belajar, ngapain lo pulang belajar lagi? Kan bodoh," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, usulan perpanjangan waktu belajar itu sudah disampaikan oleh Muhadjir kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

"Bapak Wakil Presiden setuju. Namun, beliau ada saran proyek percontohan dulu untuk menjajaki," kata Muhadjir Effendy, di Jakarta pada Senin (8/8/2016).

Muhadjir menjelaskan bahwa bersekolah sepanjang hari alias full day school sebenarnya sudah dijalankan oleh banyak sekolah, terutama sekolah swasta.

Menurut dia, sistem bersekolah sepanjang hari banyak memberi kesempatan kepada sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter kepada para peserta didik.

Selain itu, program tersebut juga ditujukan untuk menghindari penyimpangan yang terjadi di luar waktu sekolah.

Muhadjir menyebutkan bahwa waktu pulang sekolah akan disamakan dengan waktu pulang kerja sehingga para anak didik tidak dilepas begitu saja setelah waktu sekolah.

"Jadi, anak pulang pukul lima sore, orangtuanya bisa jemput, sehingga anak kita tetap ada yang bertanggung jawab setelah dilepas pihak sekolah," ucapnya.

Kalau program itu diterapkan, dalam seminggu waktu sekolah lima hari saja. Sabtu dan Minggu libur.

Menurut dua lagi, itu akan memberi kesempatan bagi para peserta didik bisa berkumpul lebih lama dengan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau