Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erwin Gutawa Mengenang Mendiang January Christy

Kompas.com - 16/09/2016, 13:15 WIB
Ati Kamil

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemusik Erwin Gutawa (54) menyimpan kenangan indah tentang mendiang vokalis January Christy.

Erwin mengatakan bahwa January, yang biasa dipanggilnya Mbak Oeken, merupakan pribadi yang unik.

Oeken meninggal dunia dalam usia 58 tahun di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, pada Jumat (16/9/2016) pukul 00.46 WIB.

Kenangan Erwin mengenai Oeken dimulai pada awal 1980-an.

Ketika itu Erwin masih pemain bas yang mendukung pertunjukan-pertunjukan musik dalam negeri.

Dalam kesempatan-kesempatan tersebut ia mendengar tentang January Christy, penyanyi Indonesia yang baru pulang dari Jerman.

"Sampai kemudian (pemusik) James F Sundah mengajak saya menggarap album solo Mbak Oeken," cerita Erwin kepada Kompas.com pada Jumat (16/9/2016).

Album solo pertama Oeken itu berjudul Melayang (1986). Untuk album tersebut Erwin menjadi arranger musiknya.

"Saya masih pemula sebagai arranger," ucapnya.

Erwin, sendiri, selanjutnya menjadi pengarah musik untuk tiga album solo Oeken yang berikutnya.

Album-album itu adalah Aku Ini Punya Siapa (1987), Mana (1989), dan Tutup Mata (1991).

Ketika Erwin bermusik bersama band fusion jazz Karimata (1987-1993), Uken diduetkan dengan penyanyi Ricky Basuki dalam rekaman lagu "Rintangan".

"Lumayan nge-hit lagu itu," ujarnya.

***
Menurut Erwin, Oeken unik sebagai vokalis dan pribadi.

"Penyanyi perempuan tapi range vokalnya laki-laki," kata Erwin.

"Mula-mula agak bingung nanganinnya," sambungnya.

Kata Erwin pula, Oeken juga selalu ikut memilih lagu-lagu yang akan dinyanyikannya.

"Lagu dengan notasi jazzy, juga yang ada unsur blues-nya," ujarnya.

"Lirik yang disukainya yang berupa personal statement, bersifat personal. 'Melayang' (karya Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun), contohnya," ujarnya lagi.

Pribadi Oeken yang tertutup, kata Erwin lagi, berpengaruh kepada cara kerjanya di studio rekaman.

Sebenarnya, kata Erwin, di luar urusan musik ia tak begitu mengenal Oeken.

"Beda angkatan, dia senior," ucapnya.

Namun, Erwin sebagai rekan bermusik di studio rekaman merasakan bahwa pribadi Uken yang tertutup berpengaruh terhadap cara kerjanya.

Oeken, cerita Erwin, membutuhkan "kekhusukan" untuk menjalani rekaman.

Ketika itu mereka menjalani rekaman di sebuah studio rekaman di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.

"Kalau dia mau rekaman, enggak boleh ada orang lain di studio, kecuali saya dan sound engineer, Conrad Lamury," tuturnya.

"Dia juga cuma mau Conrad yang jadi sound engineer-nya," imbuhnya.

"Waktu jadwal pertama rekaman, ada beberapa pemain musik di studio. Dia bilang, 'Erwin, kamu sama teman-teman kamu saja, saya enggak jadi rekaman saja'," tuturnya lagi.

Sekali masuk studio, sepanjang jadwal rekaman, Oeken pun tidak akan beranjak ke luar.

"Kalau jadwal istirahat makan siang, misalnya, dia suruh saya dan Conrad makan siang di luar studio, dia sendirian di studio," ceritanya.

"Dia putar lagunya berulang-ulang, dia resapi," sambungnya.

"Ya, yang pasti ada rokok dan kopi, dia enggak terlalu suka makan atau ngemil," ceritanya lagi.

"Dia seperti masuk dalam satu dunia, suasana, mood," tambahnya.

***
Menurut Erwin, Oeken termasuk pelopor pada era 1980-an yang membuat musik jazzy bisa masuk ke pasar yang lebih luas dalam industri musik pop Tanah Air.

"Lagu-lagunya tembus ke radio-radio pop zaman itu," katanya.

Ketika itu, sambung Erwin, pasar pop dalam industri musik Indonesia sedang heboh oleh penyanyi Vina Panduwinata.

Sesudah menggarap empat album Oeken dan lagu "Rintangan", yang diduetkan oleh Oeken dan Ricky dalam album Karimata, Erwin tidak pernah bekerja sama lagi dengan Oeken untuk rekaman.

Ketika sudah menjadi pembuat konser, Erwin juga tidak pernah membikin konser untuk Oeken.

"Enggak tahu kenapa, jalan saya enggak ke situ. Saya bekerja sama dengan, misalnya, almarhum Chrisye," ujarnya.

Erwin pun berjumpa Oeken hanya sesekali, secara kebetulan, berpapasan di Bandung, misalnya.

Ia untuk kali terakhir bertemu dengan Oeken kira-kira seminggu lalu. Ia menjenguk Oeken di Rumah Sakit Hasan Sadikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau