Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Sinematek Restorasi Tiga Film Klasik Indonesia

Kompas.com - 30/09/2016, 16:31 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sinematek Indonesia Adi Surya Abdi mengungkapkan, pihaknya berencana untuk melakukan restorasi terhadap tiga film klasik Indonesia, yakni Tjoet Nja' Dhien (1988) karya sutradara Eros Djarot, serta Tjenderal Kantjil (1958) dan Matt Dower (1969) karya oleh Nya Abbas Akup.

"Tahun depan kami merencanakan merestorasi salah satunya Tjoet Nja' Dhien, kemudian Tjenderal Kantjil, Mat Dower. Ini progres kami," kata Adi dalam wawancara khusus dengan Kompas.com di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Jakarta Selatan, akhir Agustus lalu.  

Ia mengatakan, rencana restorasi itu merupakan inisiatif dari Sinematek sendiri. Untuk proyek penyelamatan tiga film klasik Indonesia tersebut, lanjut Adi, pihaknya akan bekerja sama dengan swasta.

"Rencana untuk mulai merestorasi beberapa film atas inisiasi kami, tentunya dengan bantuan pihak lain seperti For Foundation, Hasyim, segala macam itu karena upaya kami," katanya.

Sebelumnya, Adi mengatakan bahwa restorasi terhadap film-film klasik karya anak bangsa kali pertama dilakukan terhadap film Darah dan Doa. Sementara film Lewat Djam Malam, kata dia, restorasi dikerjakan sepenuhnya oleh museum Singapura selaku penggagas proyek ini.

Setelah itu film Tiga Dara hadir dalam format 4K yang telah direstorasi oleh rumah produksi SA Films.

"Tetapi di balik itu semua, bahwa Sinematek Indonesia menciptakan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengalihmediakan film-film yang ada di Sinematek dan itu sudah sampai hari ini sudah sekitar 150 judul. Inikan tidak pernah diketahui banyak orang," ujar Adi.

Namun, menurut dia, prioritas restorasi sebaiknya diterapkan kepada film-film klasik yang memiliki nilai-nilai khusus dalam sejarah film Indonesia.

"Yang kondisinya masih bagus kita alihmediakan, atau yang memang sangat mempengaruhi perjalanan industri film Indonesia dan mempunyai pengaruh terhadap sejarah film Indonesia," ucap Adi.

"Juga kondisinya sudah memprihatinkan, harus kita restorasi. Jumlahnya banyak. Bertahap saja. Kalau bisa satu tahun kami bisa merestorasi dua tiga judul film," imbuhnya.

Kompas Video Para Perawat "Harta Karun" Perfilman Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com