JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan penyanyi dangdut Ikke Nurjanah (42) di Amerika Serikat dalam rangka "Amerika Terlena Dangdut 2016" usai sudah.
Cerita seru mengenai perjalanan itu dibagi Ikke kepada Kompas.com saat ia berkunjung ke Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).
Menurut ibu satu anak ini, bagian yang tak terlupakan dari perjalanan di AS sejak 1 hingga 17 September 2016 ini adalah saat dirinya dipercaya untuk menjadi dosen tamu di Pittsburg University.
Ini memang kali kedua Ikke menjadi dosen tamu di sana. Namun, kali ini Ikke mendapatkan pengalaman berbeda karena para mahasiswa di sana telah mengambil studi musik dangdut sebagai mata kuliah.
"Aku di sana ketemu sama mahasiswa yang memang mayoritas musik, budaya dunia dipelajari. Mereka bilang dangdut itu musik populer di Indonesia, kita kategorinya bukan etnik, berbeda," ungkap Ikke.
Pelantun "Terlena" ini terkejut setelah mendapatkan pertanyaan dari salah satu mahasiswa yang penasaran akan keterkaitan antara dangdut dengan politik di Indonesia.
Menurut wanita kelahiran Jakarta, 18 Mei 1974 ini, pertanyaan tersebut bisa saja menjadi pertanda bahwa peran dangdut dianggap orang asing sangat penting.
"Jadi beberapa dari mereka ada yang senior. Karena yang sudah concern di dangdut itu banyak. Ada pertanyaan, 'Sejauh mana dangdut bergesekan dengan politik? Apakah berpengaruh dengan karya kita?'. Dia concern ke situ," jelasnya.
Dengan sabar Ikke menjawabnya, "Aku seneng karena sudah lebih jauh perkembangan dangdut mereka. Aku jawab, aku menaruh diriku secara profesional, saat bersentuhan dengan politik aku tetap jadi Ikke Nurjanah."
Selain membawakan materi tentang dangdut, Ikke juga membuat pelatihan cengkok dangdut dalam kunjungannya kali ini.
Selain menjadi dosen tamu, Ikke juga melakukan bedah buku "Diary Dangdut Ikke Nurjanah" di kampus Pittsburg University, dan Library of Congres, serta tampil di beberapa kota, antara lain Washington DC, Philadelphia, dan New York.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.