Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raisa Sukses Hadirkan "Konser Galau" di Bandung...

Kompas.com - 08/10/2016, 13:07 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - “Rasakan cinta yang kau beri... Ku terjebak di ruang nostalgia... Semua yang ku rasa kini... Tak berubah sejak dia pergi... Maafkanlah ku hanya ingin sendiri... Ku di sini...”

Kompak para penggemar pun menyanyikan sepenggal bait lagu “Terjebak Nostalgia” dalam konser tunggal Raisa di Eldorado, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/10/2016) malam. Mendadak pula, ruang acara diliputi rasa syahdu yang membuat bulu kuduk berdiri.

Bukan hanya pada tembang lama tersebut yang membuat para penggemar tak pernah absen mengiringi Yaya, sapaan akrab dara itu. Koor spontan juga terdengar untuk 10 lagu baru dalam album Handmade yang terlantun di sini. Konser terasa lebih khidmat dan seru.

By the way... Aku senang banget kalian hapal lagu-lagu di album baru. Aku pikir hanya "Kali Kedua", "Tentang Cinta", atau "Usai di Sini". Tapi, dari tadi "Letting You Go", "Love You Longer", sampai "Sang Rembulan" juga nyanyi bareng. Aaa... Thank you, Guys...” ujar Raisa di tengah konsernya.

Galau

Konser bertajuk "Handmade Tour 2016" hasil kolaborasi Raisa dan smartphone Oppo ini diawali ketika lampu ruangan redup dan disusul tampilan siluet Raisa pada layar panggung. Lalu, ia muncul sambil menyenandungkan bagian intro album Handmade.

Raisa kemudian melanjutkan konser dengan membawakan lagu “Tentang Cinta”. Dentuman musik bernada pop menjadi penampilan pembuka yang penuh energi.

Tanpa basa-basi, Yaya langsung melantunkan “Love you Longer”. Ia berjalan kesana-kemari berusaha menggapai semua fansnya.

“Sudah siap galau, Guys?” ujar Raisa menyapa penonton.

Sebelum melanjutkan penampilan, ia mengakui bahwa Handmade memang diwarnai kidung-kidung menyayat hati. Hal ini, kata dia, mungkin dipengaruhi perasaannya ketika menulis lirik lagu.

Kompas.com/Anne Anggraeni Fathana Vokal kuat Raisa didampingi formasi band penuh malam itu.

“Walaupun aku suka dikatain galau melulu, faktanya, penonton juga paling suka lagu galau,” ucap Raisa diikuti tawa YourRaisa—sebutan bagi fansnya.

Album ketiga raisa memang terdengar lebih muram. “Usai di Sini” berkisah mengenai penerimaan seorang kekasih terhadap jalinan cinta yang sudah tak mampu dipertahankan lebih lama.

Adapun “Biarkanlah” mengajari pendengarnya untuk ikhlas. Sebelum membawakan lagu itu, Raisa mengatakan bahwa sebuah hubungan terkadang diakhiri dengan rasa saling menyalahkan. Padahal, apa pun yang dikatakan, cerita cinta itu tetap sudah selesai.

Selain tentang cinta, ia juga menciptakan “Nyawa dan Harapan” yang membahas seputar fenomena-fenomena kemanusiaan terkait generasi muda zaman sekarang. Raisa mengakui bahwa nyanyian ini merupakan karya paling seriusnya.

Vokal kuat Yaya diiringi permainan formasi band penuh pada malam itu. Ia didampingi Haris Pranowo (keyboard), Marco Steffiano (drum), dan Ade Avery (gitar). Selain itu, ada dua penyanyi latar, yaitu Dika dan Marini.

Setiap lirik terdengar begitu earcathcy dan mudah terngiang di kepala pendengar. Petikan gitar mendayu-dayu menjadi andalan setiap lagu Raisa untuk memberi sentuhan sedih.

Agar suasana terus hidup, Yaya menyelingi setiap lagu dengan sapaan dan perbincangan hangat bersama YourRaisa. Ia berkali-kali mengucapkan terima kasih untuk menunjukkan rasa bahagia karena Eldorado Dome begitu ramai.

Konser pun terasa semakin manis saat Raisa meminta penonton menyalakan flash pada ponsel. Sekejap, ruangan berubah bak planetarium karena pijaran lampu-lampu kecil bagai bintang.

Kompas.com/Anne Anggraeni Fathana Sekejap, ruangan konser berubah bak planetarium dihujani cahaya bintang.

“Ayo 1.200 penonton berarti ada 1.200 lampu flash,” kata Raisa.

Sebagai jeda, paduan suara siswa SMP 2 Bandung tampil dan lalu berkolaborasi bersama Raisa melantunkan “Nyawa dan Harapan”. Perasaan haru timbul karena kata-kata dalam lagu begitu dalam.

Dalam liriknya Raisa berkata, "Akan datang masa di mana kita hanya mampu berkeluh dan menyesal, berharap doa dapat memutar waktu...”

Tak berapa lama, ketukan kencang irama “Could It Be Love” menyiram kembali api semangat penonton. Pada bagian akhir lagu, Yaya mengajak penonton bergoyang ke kanan dan ke kiri.

“Tadinya, konser ini ingin dibuatkan koreografi tapi gagal karena segitu kakunya gue,” ucap Raisa, lagi-lagi disambut gemuruh tawa YourRaisa.

Konser pun ditutup—sesuai dugaan penonton—dengan lagu “Kali kedua”. Lantunannya menjadi klimaks penampilan Yaya sekaligus puncak kegalauan penonton.

Tanpa terasa, satu setengah jam telah dilewati dan 15 lagu—termasuk lagu-lagu tenar Raisa di luar album terbarunya—dinyanyikan.

Raisa dan rekan-rekan lalu berjalan ke belakang panggung meninggalkan YourRaisa yang masih semangat berdendang. Riuh teriakan "We want more..."  tak sanggup membuat mereka kembali manggung.

Mungkin lain kali, guys...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau