Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirun Tidak Lupakan Tradisi

Kompas.com - 27/10/2016, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- "Maksudmu, kok saya belum mati-mati, gitu?" kata pelawak Muhammad Syakirun atau Kirun (56) ketika nama dua teman melawaknya, Bagio dan Kolik, disebut-sebut.

Tamu-tamu yang berkunjung ke rumahnya di Padepokan Seni Kirun (PadSKi), Madiun, Jawa Timur, beberapa waktu lalu, pun tertawa.

Kirun melanjutkan, "Kolik meninggal dunia tahun 2009 dan Bagio tahun 2011. Setelah mereka meninggal, habis kontrak."

Kirun percaya, lucu dan payu (laku) itu tidak selalu bisa dipelajari. Orang bisa belajar melucu, tapi ada orang-orang yang memang asli lucu.

Rezeki pun bisa dikejar, tapi siapa menjamin pelawak bisa terus laku.

"Alhamdulillah, saya masih payu. Saya buat pedepokan ini niatnya untuk merawat seni dan budaya tradisi. Payu itu urusan lain," ujar Kirun, yang juga tampil di Indonesia Lawak Klub di Trans 7.

Satu tradisi yang terus dirawat adalah ruwatan. Kirun telah delapan kali menggelar ruwatan gratis bagi siapa pun yang percaya tradisi ini sebagai cara mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.

Pada ruwatan kedelapan, pekan lalu, PadSKi bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Ruwatan itu tradisi dan semua daerah punya, hanya namanya berbeda? Tujuannya agar kita tidak lupa dengan budaya, dengan filosofi yang masih relevan. Kekuatan membangun bangsa itu budaya. Wong turis luar negeri ke Indonesia itu mencari budaya," tutur ayah empat anak ini.

Kirun lantas mencontohkan beberapa hal, seperti makna sungkeman dan siraman. Sedang asyik-asyiknya ngobrol, tiba-tiba ia berdiri.

"Ayo, saya traktir soto ndeso, uenaak banget. Semua tamu saya ajak ke situ," katanya. (IVV)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Oktober 2016, di halaman 32 dengan judul "Tidak Lupakan Tradisi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com