TOKYO, KOMPAS.com -- Sutradara Kamila Andini (30) menilai festival film merupakan ajang yang sangat penting untuk diikuti oleh para sineas.
Menurut dia, festival film mampu memberi energi bagi para pembuat film untuk terus berkarya dan menjadi tempat interaksi antara sutradara dengan penonton dari berbagai penjuru dunia.
"Yang paling utama, festival film adalah energi bagi pembuat film itu sendiri," kata Kamila di Tokyo, Jepang, pada Rabu (26/10/2016).
Bagi Kamila, festival film memberi ruang lebih yang tidak bisa disediakan oleh gedung bioskop komersial, yang hanya mengacu kepada banyak sedikitnya penonton untuk mengukur kesuksesan.
"Festival film memberikan opsi-opsi lain, dia memberikan energi pada film itu, value pada film itu," ujarnya.
Kamila berada di Tokyo karena filmnya, Following Diana atau Sendiri Diana Sendiri, terpilih untuk diputar di Tokyo International Film Festival 2016 atau ke-29 lewat program Crosscut Asia #03: Colorful Indonesia.
Following Diana (2015) berkisah tentang seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun yang suatu hari mendapat kabar mengejutkan bahwa suaminya ingin membagi keluarganya bersama perempuan lain.
Kamila Andini sudah tidak asing di ajang festival film.
Karya pertamanya, The Mirror Never Lies (2011), ditayangkan di lebih dari 30 festival film di seluruh dunia, termasuk Busan, Edinburgh, Seattle, dan Berlin International Film Festival.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.