Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hardwired...To Self-Destruct", Laju Kencang Metallica

Kompas.com - 27/11/2016, 20:09 WIB

Tim Redaksi

BADAI suara itu datang lagi! Gemuruh raungan gitar, dentuman bas dan drum, serta teriakan kencang dari raksasa musik thrash metal asal California, Amerika Serikat, Metallica, kembali menerpa indera pendengaran penikmat musik melalui album baru mereka, Hardwired...To Self-Destruct.

Album Hardwired...To Self-Destruct ini diibaratkan sebagai mobil balap klasik dan elegan yang masih mampu melaju kencang.

Hardwired adalah momentum bangunnya Metallica dari tidur panjang mereka. Pembuatan album baru Metallica ini dalam beberapa tahun belakangan hanya sekadar menjadi gosip yang tidak jelas.

Sejak merilis album Death Magnetic pada 2008, personel Metallica, James Hetfield (vokal, gitar), Lars Ulrich (drum), Kirk Hammett (gitar), dan Robert Trujillo (bas), tidak pernah mengindikasikan untuk membuat album baru.

Selama kurun waktu tersebut, mereka hanya menggelar konser dunia dengan memainkan lagu-lagu dari album lama. Metallica sempat singgah di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 2013 dan menggelar konser yang ditonton lebih dari 50.000 metal mania Tanah Air.

Dalam konser-konsernya, Metallica sesekali menyelipkan lagu "Lord of Summer" yang dikatakan James Hetfield sebagai "mungkin" menjadi salah satu materi lagu di album baru mereka.

Janji itu bagai harapan palsu bagi penggemar Metallica karena hingga bertahun-tahun kemudian, tidak ada informasi yang mengarahkan bahwa Metallica sedang mempersiapkan album baru.

Baru pada awal tahun 2016, Metallica akhirnya memberikan kabar bahwa mereka sedang dalam proses merampungkan album baru.

Berita ini ditanggapi dengan beragam oleh penggemar Metallica. Mereka penasaran dengan materi musik di album terbaru Metallica.

Penggemar Metallica punya alasan untuk khawatir sebab dua album terakhir Metallica, St Anger (2003), dan Death Magnetic, jauh dari harapan. Album St Anger dinilai gagal karena konsep album yang buruk dan pemilihan instrumen yang jelek, contohnya bunyi drum Lars Ulrich yang terdengar seperti pukulan di kaleng rombeng.

Death Magnetic oleh sebagian pengamat dinilai mampu membangkitkan Metallica, tetapi lagu-lagunya dianggap monoton sehingga mudah dilupakan.

Pembuktian

Album Hardwired...To Self-Destruct yang dikemas menjadi dobel album berisi 12 lagu ini akhirnya menjadi produk pembuktian apakah Metallica masih bisa membuat musik yang bagus, atau sekadar menjadi band nostalgia.

Hardwired diawali dan diakhiri dengan cara yang sama, yaitu dengan kecepatan tinggi. Lagu pembuka berjudul "Hardwired" dan lagu penutup, "Split Out The Bone", dimainkan dengan irama cepat semacam lagu di album-album awal Metallica.

Pukulan bertubi-tubi dari drum dan permainan gitar berkejaran seperti pembalap yang memacu kendaraannya dengan kecepatan maksimal. Ini semacam pembuktian bahwa energi Metallica masih berlimpah.

Usia para personel yang berada di atas setengah abad dan memainkan jenis musik yang menguras keringat tentu membutuhkan ekstra semangat.

Metallica tampaknya belajar dari kekurangan album St Anger dan Death Magnetic. Album Hardwired...To Self-Destruct ini bukan tentang musik yang melulu "gas pol".

Mereka kembali meramu komposisi musik yang sudah akrab didengar penggemar Metallica. Hardwired dipenuhi dengan riff-riff renyah yang menjadi semacam tanda bagi setiap lagu. Lagu "Moth Into Flame" boleh dibilang jadi bintang album Hardwired.

Lagu ini memiliki harmoni yang kuat dan membuat seolah tidak ada akhirnya. Ini mengingatkan pada karya akbar mereka, "Master of Puppets" dan "And Justice For All".

Lagu seperti "Now That We're Dead" dan "Halo On Fire" juga cukup gampang dinikmati karena temponya yang tidak terlalu cepat. Kualitas suara James Hetfield sangat prima di album ini.

Karakter vokal James semakin matang dan belum terlihat meredup. Sayangnya, Lars Ulrich tidak bisa menyajikan permainan drum yang unik dan variatif yang menjadi ciri khas permainannya.

Secara keseluruhan, album Hardwired...To Self-Destruct ini cukup pas untuk didengar meski belum istimewa. (METALLICA.COM/YUNIADHI AGUNG)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 27 November 2016, di halaman 23 dengan judul "Laju Kencang Metallica".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau